Tio Pakusadewo vs Ray Sahetapy, Siapa Aktor Senior Favorit Kalian?

13 Agustus 2018 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor senior Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Aktor senior Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy. (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Dunia perfilman Tanah Air tak dapat dilepaskan dari para senior yang telah lama berkecimpung di bidang tersebut. Dari sekian banyak aktor senior, tak banyak yang mampu mengikuti perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Banyak aktor era '80-an atau '90-an yang gagal beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hasilnya, beberapa mengakhiri perjalanan karier mereka seiring dengan nama mereka yang meredup secara perlahan.
Namun, dari beberapa aktor senior, ada dua nama yang masih aktif di kancah perfilman Tanah Air, yakni Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy.
Aktor Indonesia, Tio Pakusadewo. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Indonesia, Tio Pakusadewo. (Foto: Munady)
Aktor senior Tio Pakusadewo mulai dikenal publik saat dirinya berperan sebagai Topan di film 'Cinta Dalam Sepotong Roti' arahan Garin Nugroho di tahun 1990. Namun, dia sudah mengenal dunia peran sejak tahun 1987 di film 'Bilur-bilur Penyesalan'.
Hingga kini, ia masih tetap eksis berkecimpung di dunia peran selama kurang lebih 32 tahun. Lebih dari 80 film ia lakoni baik sebagai pemeran utama maupun pendukung.
ADVERTISEMENT
1. Pemeran pembantu di film 'Catatan Si Boy II'
Pemilik nama asli Irwan Susetyo Pakusadewo ini pernah bermain di film 'Catatan Si Boy II'. Film yang dirilis pada tahun 1988 ini disutradarai oleh Nasri Cheppy. Film ini masuk dalam salah satu film yang sangat disukai oleh anak muda pada zamannya.
Tio Pakusadewo di 'Catatan Si Boy II' (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Tio Pakusadewo di 'Catatan Si Boy II' (Foto: YouTube)
'Catatan Si Boy II' dibintangi oleh Onky Alexander, Meriam Bellina, Vena Melinda, Robert Syarif, Didi Petet, Nani Wijaya, hingga Dede Yusuf. Sementara itu, Tio Pakusadewo hanya berakting sebagai pemain pembantu.
Di film tersebut, Tio tampil layaknya anak muda dengan kemeja berlengan panjang yang digulung, rambut panjang dikuncir, memakai kacamata, sambil berjalan bersama gengnya.
2. Pemeran utama di film 'Cinta Dalam Sepotong Roti'
Tio Pakusadewo di 'Cinta dalam Sepotong Roti' (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Tio Pakusadewo di 'Cinta dalam Sepotong Roti' (Foto: YouTube)
Tio Pakusadewo di film 'Cinta Dalam Sepotong Roti' terlihat keren saat memerankan sosok Topan. Topan sendiri merupakan seorang fotografer yang masih bujang.
ADVERTISEMENT
'Cinta Dalam Sepotong Roti' ini juga dibintangi oleh Almarhum Adjie Massaid dan Monica Oemardi. Film ini bercerita tentang persahabatan antar ketiga orang tersebut. Tak hanya itu, film yang satu ini juga memasukkan beberapa puisi dari penyair Indonesia, Sapardi Djoko Damono.
Film ini sangat laku keras di pasaran, terbukti dengan kesuksesannya menggondol penghargaan pada Festival Film Indonesia di tahun 1991.
3. Pemeran utama di Film Lagu Untuk Seruni.
Film ini berkisah tentang Aria (Tio Pakusadewo), seorang komponis idealis dan tak kenal kompromi. Sedangkan istrinya, Feby (Nia Zulkarnaen), memilih berpisah dari Aria dan meninggalkan anak mereka, Seruni (Asteria Dania Mangi).
Tampilan Tio Pakusadewo di film tersebut masih dengan rambut gondrong dan belah tengah. Sepertinya, rambut model tersebut menjadi tren pada masanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di soundtrack film lagu tersebut yang berjudul 'Syair Kehidupan', Tio seolah memainkan piano. Wajahnya sendiri terlihat ada kumis dan jenggot tipis. Dia juga dituntut untuk berjalan sambil mabuk di film ini.
Atas perannya di film ini, Tio diganjar penghargaan berupa 'Pemeran Pria Terbaik' pada Festival Film Indonesia 1991.
Namun, bersamaan dengan tenggelamnya film Indonesia pada pertengahan 1990-an, Tio menghilang. Ia terjebak dalam masalah pribadi dan narkoba, hingga akhirnya ia bangkit lagi pada tahun 2004. Sejumlah film pun ia mainkan, beberapa di antaranya adalah 'Virgin', 'Berbagi Suami', hingga 'Pintu Terlarang'.
4. Pemeran utama di film 'Identitas'
Akting Tio di dunia seni peran masih tetap diperhitungkan meski dirinya telah menghilang selama bertahun-tahun. Dia tetap bisa mengharumkan nama baiknya dengan mendapatkan penghargaan dari Festival Film Indonesia 2009 sebagai 'Aktor Terbaik' di film 'Identitas'.
ADVERTISEMENT
Film ini dibintangi oleh Leony, Ray Sahetapy, Titi Rajo Bintang, dan dibesut oleh Aria Kusumadewa. Tio memerankan sosok Adam, seorang pembersih mayat di suatu rumah sakit yang bosan dengan rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, dia dipertemukan dengan seorang pelacur yang diperankan oleh Leony. Rupanya, Adam jatuh cinta dengan pelacur tersebut.
5. Pemeran utama pria terbaik di film 'Surat dari Praha'
Hampir semua karakter bisa diperankan oleh ayah satu anak ini, mulai berperan sebagai anak muda, fotografer, komponis, pembersih mayat, hingga bos anak jalanan.
Kali ini, Tio berperan sebagai seorang mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri di film 'Surat dari Praha'. Namun, situasi politik yang terjadi di Indonesia mengakibatkan dirinya tak bisa kembali lagi ke Indonesia hingga dirinya menua.
ADVERTISEMENT
Film ini berkisah tentang Jaya (Tio Pakusadewo) yang telah lama tinggal di Eropa. Dia pernah menjalin kasih dengan Sulastri (Widyawati), ibu dari Larasati (Julie Estelle). Jaya gagal memenuhi janji untuk menikahi Sulastri akibat perubahan situasi politik.
Cerita tentang kekuatan memaafkan dan upaya untuk berdamai dengan sisi gelap masa lalu diperankan dengan apik oleh Tio. Ia pun diganjar penghargaan 'Pemeran Utama Terbaik' dari Usmar Ismail Award 2016. Pada film tersebut, ia juga menyanyikan soundtrack lagu yang berjudul 'Sabda Rindu' dengan suara khasnya yang serak.
Selain itu, Tio Pakusadewo juga pernah membintangi judul film 'I Am Hope', 'The Last Barongsai', 'Pertaruhan', 'Bukaan 8', 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody', hingga 'Buffalo Boys'.
Ray Sahetapy (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ray Sahetapy (Foto: Munady)
Ferenc Raymond Sahetapy atau Ray Sahetapy juga sudah cukup lama berkecimpung di layar kaca Indonesia. Berbagai peran telah ia lakoni, padahal usianya sudah memasuki kepala enam. Ya, kemampuan aktingnya tak tergerus oleh perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
1. Awal meniti karier di dunia hiburan
Ray mengawali kariernya di dunia seni peran sejak tahun '80-an, setelah dirinya lulus kuliah dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Film perdananya ialah 'Gadis' pada tahun 1980. Film tersebut digarap oleh Nya Abbas Akup.
Ray Sahetapy di film 'Gadis' (Foto: YouTube.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ray Sahetapy di film 'Gadis' (Foto: YouTube.com)
Di film perdananya itu, Ray berperan sebagai Renggo yang jatuh cinta dengan Gadis (Dewi Yull). Kisah cinta mereka di film tersebut tak berjalan mulus, tetapi dari film tersebut, Ray terlibat cinta lokasi dan merajut asmara dengan Dewi.
2. Menikah dengan Dewi Yull
Benih-benih cinta yang Ray taburkan pada Dewi Yull akhirnya membawa mereka ke pelaminan. Keduanya menikah pada 16 Juni 1981 meski pernikahan tersebut tidak direstui oleh orang tua Dewi karena perbedaan agama.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pernikahannya tersebut, pemeran film 'Gadis' itu dikaruniai empat orang anak yakni Giscka Putri Agustina Sahetapy, Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Muhammad Raya. Tetapi, pernikahan mereka yang telah dirajut selama 23 tahun harus kandas di pengadilan pada 24 Agustus 2004.
3. Ray Sahetapy pernah memerankan sekitar 70 Film
Setelah memerankan tokoh Renggo di film perdananya, Ray kemudian mendapatkan banyak tawaran untuk terlibat dalam beberapa film, Seperti 'Sejuta Surat Sutra', 'Kabut Ungu di Bibir Pantai', 'Dukun Ilmu Hitam', 'Darah Mahkota', 'Ponirah Terpidana', 'Secangkir Kopi Pahit', 'Kerikil-kerikil Tajam', 'Opera Jakarta', 'Tatkala Mimpi Berakhir', 'Sebening Kaca', hingga 'Noesa Penida'.
Ray Sahetapy di film 'Noesa Penida' (Foto: YouTube.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ray Sahetapy di film 'Noesa Penida' (Foto: YouTube.com)
Sementara di era '90-an, Ray terlibat dalam film 'Jangan Bilang Siapa-siapa', 'Nona Manis', 'Sejak Cinta Diciptakan', hingga 'Curi-curi Kesempatan'. Kemudian, industri film Indonesia mengalami mati suri, kalah dengan munculnya sinetron di penghujung tahun '90-an.
ADVERTISEMENT
Ketika industri perfilman Indonesia mulai bangkit lagi, pemeran film 'Opera Jakarta' itu turut ambil bagian. Di awal 2000, Ray bermain dalam film 'Dunia Mereka', 'Terowongan Casablanca', 'Mengaku Rasul', 'Identitas' bersama Tio Pakusadewo, hingga 'Akibat Pergaulan Bebas'.
Selanjutnya, ketika usianya sudah setengah abad, Ray masih tetap eksis membintangi beberapa film seperti 'Mudik', 'The Raid', '2014', 'Sepatu Dahlan', 'Haji Backpacker', 'Comic 8', 'Spy in Love', 'Raksasa Dari Jogja', hingga 'Insyallah Sah 2'.
4. Terlibat dalam Parfi 56
Ray yang pernah bersekolah bareng dengan Deddy Mizwar dan Didi Nini Thowok semasa di IKJ juga aktif terlibat dalam organisasi Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) 56. Bahkan, pemeran Ray menjadi salah satu pengurus besarnya.
ADVERTISEMENT
Parfi 56 merupakan asosiasi aktor yang berfungsi sebagai rumah dan wadah bagi artis film Indonesia, untuk mengembangkan potensi, dapat berperan penting dan memberikan kontribusi bagi kemajuan perfilman nasional sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif.
5. Mendirikan Teater Tujuh bagi penyandang tunarungu
Ray Sahetapy mempunyai dua anak yang tunarungu, yakni almarhumah Giscka Putri Agustina Sahetapy dan Surya Putra Sahetapy.
Ray terinspirasi oleh Surya yang masih bisa berprestasi meski mempunyai keterbatasan pendengaran. Berkat pengalaman tersebut, Ray memberanikan diri untuk mendirikan Teater Tujuh yang berisikan orang-orang yang tunarungu.
Teater yang baru didirikan tahun ini itu telah mempunyai anggota sebanyak 12 orang. Teater ini juga merupakan teater tuli pertama di Jakarta dan diharapkan menjadi kekuatan untuk mengembangkan gagasan nusantara.
ADVERTISEMENT
"Saya menyutradarai teater tuli, orang-orangnya, aktornya tuli semua," kata Ray di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Itulah sosok Ray Sahetapy, pria yang kini tampil dengan rambut beruban tapi masih tetap idealis dalam menggelorakan gagasan Nusantara.
Dari kedua orang tersebut, siapakah aktor favorit kalian?