Totalitas Luna Maya di Film 'Sabrina': Dikubur Selama 12 Detik

Luna Maya (Foto: Munady Widjaja)

Totalitas diperlihatkan oleh aktris Luna Maya ketika bermain dalam film ‘Sabrina’, yang merupakan spin-off film 'The Doll 2'. Luna sampai rela dikubur hidup-hidup saat memerankan karakter Maira.

Produser sekaligus sutradara ‘Sabrina’, Rocky Soraya mengatakan ada sebuah adegan yang memperlihatkan Maira terkubur di dalam pasir. Hal itu membuat Luna harus melakoni perannya dengan dikubur selama beberapa detik.

“Luna sampai dikubur beneran sekitar 12 detik,” kata Rocky saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (6/7) malam.

Di tempat yang sama, Luna sempat menceritakan pengalamannya ketika melakukan adegan itu. Takut, itu yang dirasakan perempuan berusia 34 tahun tersebut, kala itu.

“Takutlah, deg-degan, terus nahan napas,” ucap Luna.

Film ‘Sabrina’ tidak hanya mengedepankan sisi horor, tapi terdapat juga adegan action. Hal itu membuat para pemain kewalahan.

“Selesai syuting, tuh, capek banget,” tutur Luna.

Edric Tjandra di Konferensi Pers Film Sabrina (Foto: Giovanni/kumparan)

Salah satu sahabat Luna, Edric Tjandra, turut menghadiri gala premiere film ‘Sabrina’. Dia pun memuji penampilan kekasih Reino Barack itu.

“Luna kagetnya dapat, ekspresinya dapat natural. Karena kalau terlalu lebay, aneh. Kalau Luna, menurut gue, kagetnya natural,” ucap Edric ketika ditemui di tempat yang sama.

Melihat akting Luna di film ‘Sabrina’, pria berusia 33 tahun itu menilai bahwa perempuan kelahiran Denpasar itu, bisa saja mendapat gelar Ratu Horor. “Dulu almarhumah Jupe (mendiang Julia Perez), Depe (Dewi Persik) juga. Luna mungkin bisa jadi Ratu Horor,” ungkap Edric.

Selain Luna, film 'Sabrina' dibintangi oleh Christian Sugiono, Sara Wijayanto, Jeremy Thomas, dan Rizky Hanggono. Film itu akan tayang di bioskop pada 12 Juli mendatang.

Film 'Sabrina' menceritakan tentang Maira yang kini berbahagia dalam pernikahan barunya bersama Aiden. Dalam perjalanan rumah tangganya mereka juga harus merawat Vanya keponakan Aiden yang masih belum bisa merelakan kepergian bundanya.

Suatu hari Vanya melakukan permainan ‘Pensil Charlie’ untuk memanggil arwah bundanya. Sejak saat itu berbagai kejanggalan mistis mulai menghampiri kehidupan keluarga tersebut.