Tumbuh Tanpa Ayah, Virgoun Takjub dan Takut Dikaruniai Anak Lelaki

21 Februari 2019 12:15 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virgoun Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Virgoun Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 24 Januari lalu, Virgoun 'Last Child' dan istrinya, Inara, dikaruniai seorang bayi laki-laki. Bayi mungil tersebut diberi nama Faithlee As-sya’ir Virgoun.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Virgoun telah lebih dulu dikaruniai anak perempuan. Buah cintanya dengan sang istri tersebut diberi nama Starla Rhea Idola Virgoun.
Tentu memiliki dua orang anak, perempuan dan laki-laki, memberikan kesenangan tersendiri bagi para orang tua. Tapi, tidak bagi Virgoun. Malah, dia mempertanyakannya.
"Gue masih bingung mau seneng apa enggak," ucapnya saat bertandang ke kantor kumparan baru-baru ini. "Tiba-tiba, ada sosok laki-laki lain di rumah."
Virgoun mengungkap bahwa selama ini, dia tidak pernah berhadapan dengan sosok laki-laki dalam keluarganya intinya.
"Gue umur 11 bulan, bokap dan nyokap gue sudah divorce, enggak tahu masalahnya apa waktu itu. Dan gue tumbuh besar di antara dua perempuan, kakak gue dan nyokap gue. Gue dibesarin sama mereka," kata pelantun 'Bukti' tersebut.
Virgoun Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kelihatannya, tinggal dengan kakak perempuan dan seorang ibu membuat Virgoun peka terhadap perasaan wanita. Hal itu juga berpengaruh pada kariernya sebagai musisi.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibilang bikin lagu bagus, ya, itu pengaruh kali ya, gue dibesarin dua orang perempuan, jadi rasa gue beda, gue lebih ngerasa," ujarnya.
Maka dari itu, Virgoun mengaku agak khawatir memiliki anak laki-laki. Alasannya, selama dia tumbuh menjadi anak remaja, tidak ada sosok ayah untuk ditakuti. "Makanya tato gue segini banyak. Kalau (ada sosok ayah) dulu zaman teenage, gue 'digesperin' kali," katanya seraya tertawa.
Tak ada sosok ayah juga membuatnya bingung bagaimana dia harus menghadapi putranya.
"Gue bingung gue harus jadi manusia seperti apa. Gue punya anak perempuan, gue tahu gimana (menghadapainya). (Kayak) gue ngebales mesranya nyokap gue ke gue dulu, baby talk dan language-nya, cara gue becandain dia, gue tahu. Begitu anak laki, gue kayak ngeraba. Beda banget. Cengengnya juga beda. Apa semua anak laki begitu? Kata nyokap gitu, klo nangis lebih cengeng dari perempuan. Rusuh," terang Virgoun.
ADVERTISEMENT
Virgoun mengaku merasa amaze dan takut di saat yang bersamaan. Namun, dia akan memberikan contoh yang terbaik untuk putranya, terutama saat anak lelakinya itu beranjak remaja.
"Namanya anak remaja, suatu hari numbuh. Gue sudah mikir ke sana. Apalagi jenis kebandelannya saat dia dewasa, teenage, beda sama gue pasti. Lingkungannya sudah beda. Perasaan gue campur aduk, tapi ya, sudah. Kalau diomongin kayaknya enggak akan kena. Jadi, kalau urusan bahasa, ke ibunya," jelas Virgoun.
Menutup perbincangan, Virgoun mengingatkan bahwa sifat dan perilaku anak-anak adalah cerminan orang tuanya. Maka dari itu, dia ingin memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya tersebut.
"Ada beberapa hal yang gue temuin di anak perempuan gue. Namanya juga DNA kita. Tinggal dari masa 1-7 tahun, kita mau ngasih apa ke mereka. Mau nulis apa di kertas putihnya dia. Sisanya, lingkungan yang ngebentuk," tutur Virgoun.
ADVERTISEMENT