Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Aktor Umay Shahab tengah terlibat dalam pembuatan film berjudul 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini'. Film tersebut diangkat dari novel karya Marchella FP yang judulnya sama dengan film tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu, Umay beradu akting dengan Rachel Amanda, Chicco Jerikho, Sivia Azizah, dan Ruth Marini.
Umay merasa tidak kesulitan untuk membangun chemistry dengan pemain-pemain yang lain. Menurutnya, beberapa dari mereka sudah saling kenal dan sempat terlibat dalam beberapa proyek film sebelumnya.
Cowok 18 tahun itu mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam film garapan Visinema Pictures merupakan yang pertama kali. Ia mengaku sempat beberapa kali gagal bekerja sama dengan rumah produksi tersebut.
"Akhirnya, tiga kali mau main di Visinema, gagal tiga-tiganya, karena jadwal. Akhirnya, sampai sekarang, deh, dapat kesempatan," ucap Umay Shahab di sela-sela syuting film di kawasan BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Pemain sinetron 'Eneng dan Kaos Kaki Ajaib' ini menuturkan, ia mendapatkan tantangan dan keseruan baru saat syuting film 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini'. Khususnya, disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.
ADVERTISEMENT
"Jujur, ini pertama kali gue di Visinema, terus juga ketemu sama Mas Angga juga. Baru kali ini di-direct sama dia dan pengalaman yang sangat menyenangkan," terangnya.
"Mungkin, dia yang susah nge-direct gue karena, 'Susah banget, sih, bocah ini diatur', he-he-he. Karena dari kemarin gue sama Monty Tiwa, 'kan, jadi benar-benar tiga film berturut-turut, terus sekarang nemuin lingkungan baru lagi, jadi kayak penyesuaian," lanjut Umay Shahab .
Terlibat untuk membintangi film yang diangkat dari novel, Umay mengaku bahwa dirinya belum sepenuhnya membaca novel tersebut. Ia mengaku bukan tipe orang yang suka membaca. Bahkan, ia mempunyai teman yang diberikan tugas untuk membacakan skrip atau naskah film.
"Karena gue enggak suka baca orangnya. Karena auditory (lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengar), jadi kayak senang dibacain kan," kata Umay.
ADVERTISEMENT
Rupanya, bukan kali ini saja Umay dibacakan skrip atau naskah film oleh temannya. Ia mengaku kebiasaannya tersebut sudah ada sejak kecil.
"Iya, selalu minta dibacain. Karena gue anaknya auditory, 'kan, jadi memang lebih gampang mencerna sesuatu dari apa yang gue denger daripada gue baca. Jadi, kadang-kadang sambil gue record, gue omongin dialog gue, terus gue denger, lalu gue ulang-ulang," jelas Umay Shahab .
"Memang lebih cepat dan lebih paham jadinya. Jadi, bukan cuma hafal doang, tapi paham apa yang ada di skenario," pungkasnya.