Usai Operasi Organ Intim, Nikita Mirzani Teriak Panggil Dipo Latief

Nikita Mirzani dan Dipo Latief. (Foto: Munady Widjaja)

Artis Nikita Mirzani menjalani prosedur operasi dibagian organ intim, perut, dan hapus tato di Klinik Promec, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (3/5) sejak pukul 16.00 WIB. Operasi selesai dilakukan pukul 20.40 WIB.

Setelah lima jam menjalani operasi, Nikita tampak masih berbaring dan terdengar merintih-rintih kecil. Hal tersebut dikatakan dokter merupakan pengaruh anastesi yang sudah mulai habis.

“Dia tadi sudah diberikan anastesi. Dibuat tidur, tapi tidak sakit. Setelah setengah jam dia malah sudah sadar,” ujar Dr. Mahardika.

Selang beberapa menit, Nikita yang awalnya hanya merintih kecil mulai terdengar berteriak-teriak. Belum sadar dari efek anastesi Nikita berkata, “Mau pulang! Sekarang Mau pulang,” ucapnya.

Karena marah-marah, para wartawan yang menunggu pun diharuskan untuk keluar dari klinik. Namun, setelah beberapa saat mengambil gambar para wartawan pun kembali masuk. Sekali lagi terdengar Nikita berteriak-teriak seolah sedang menelepon sang kekasih, Dipo Latief.

“Suami itu harusnya ada di sebelah istri. Kamu di mana? Kamu enggak ada!” kata Nikita.

Dr. Mahardika pun menghadap wartawan dan menceritakan yang terjadi. Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya Nikita tidak marah, namun ia masih berhalusinasi akibat pengaruh anastesi.

“Dia bukan marah. Dia mau ketemu pendampingnya, mau pulang," ujar Dr. Mahardika.

Dari penuturan Dr. Mahardika diketahui bahwa setiap orang punya halusinasi dari anastesi yang berbeda-beda. Ada yang senang, sedih, atau pun marah besar tergantung dari suasana hati dan pengalaman-pengalaman yang dilihat sehari-hari.

“Kalau lagi senang jadi senang, kalau lagi ada masalah bisa marah-marah. Tapi ini sesaat saja kok. Biasanya kalau operasi besar bisa satu jam sampai dua jam halusinasinya. Ini ‘kan ringan, pasien tidak merasa sakit, dia hanya lupa sesaat,” katanya.

Operasi Nikita Mirzani (Foto: Munady Widjaja/kumparan)

Namun, dokter menjamin Nikita sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari, jika memang ia sudah melakukan puasa dan nantinya menjaga pola hidup dengan benar.

“Dia tadi sudah bisa buang air kecil. Kalau operasi besar biasanya masih lama. Saya juga pakai anastesi yang seperti koyo untuk meringankan sakit. Bisa beraktivitas kok. Setengah jam kalau otot-otot dia sanggup, naik sepeda pun bisa,” ucap Dr. Mahardika.