Zak Abel, Pemain Tenis Meja yang Banting Setir Jadi Penyanyi

26 Oktober 2018 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zak Abel. (Foto: Munady.)
zoom-in-whitePerbesar
Zak Abel. (Foto: Munady.)
ADVERTISEMENT
Nama Zak Abel mungkin masih asing terdengar di telinga penikmat musik di Indonesia. Ia merupakan seorang musisi muda asal Inggris yang mengawali kariernya sebagai seorang pemain tenis meja.
ADVERTISEMENT
Pemilik nama lengkap Zak David Zilesnick ini pernah memenangkan beberapa pertandingan tenis meja. Di antaranya adalah menjadi juara satu di kelompok usia grup Kadet di Inggris dan juara nasional Singel Cadet Boys di usia 14 tahun di tahun 2009. Pada tahun 2008 dan 2010, Zak memenangkan gelar juara nasional di bawah usia 15 dan 18 tahun.
Sejak akhir tahun 2013, ia mulai fokus dengan kariernya sebagai seorang musisi. Beberapa lagu yang telah dirilisnya adalah 'Say Sumthin', 'Wise Enough', 'Everybody Needs Love', dan 'Unstable' yang membuat namanya meroket. Lagu-lagunya sudah didengarkan sebanyak lebih dari satu juta kali di Spotify.
kumparan mendapatkan kesempatan untuk berbincang secara langsung dengan penyanyi berusia 23 tahun tersebut. Dia datang ke Indonesia untuk mempromosikan lagu terbarunya yang berjudul 'You Come First'.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, dia bercerita mengapa dirinya memilih untuk banting setir ke dunia musik. Saat usianya masih belasan tahun, cowok berdarah Inggris-Maroko itu sempat dihadapkan kepada dua pilihan yang sulit.
"Saat aku berusia 14 tahun, aku harus memilih, aku harus pindah ke sekolah yang pendidikannya bagus, namun tidak untuk tenis mejanya. Atau harus pindah ke sekolah yang reputasi tenis mejanya bagus, tapi tidak untuk pendidikannya," kata Zak di kantor Warner Music Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).
Di tengah kebimbangannya tersebut, penyanyi vegetarian ini memilih untuk meluapkannya dengan menciptakan lagu dan bernyanyi. Zak sendiri sudah mulai menulis lagu sejak ia berusia 14 tahun. Dan sosok King of Pop, Michael Jackson, menjadi salah satu inspirasinya dalam bermusik.
Zak Abel. (Foto: Munady.)
zoom-in-whitePerbesar
Zak Abel. (Foto: Munady.)
"Aku menggunakan musik untuk mengekspresikan perasaanku dan menemukan kenyamanan di kondisi itu. Aku menulis lagu, tapi itu enggak layak aku dengerin ke kalian sekarang karena jelek banget, tapi itu menceritakan perasaanku saat itu dan sangat membantu," kenangnya.
ADVERTISEMENT
Zak Abel akhirnya memutuskan untuk berhenti main tenis meja ketika usianya 15 tahun. Saat itu, ia menyadari bahwa akan banyak pengorbanan jika dirinya fokus untuk menjadi atlet dan ingin menjadi juara dunia.
"Aku sempat pindah ke Prancis untuk bermain, dan saya berlatih lima jam sehari, enam kali seminggu. Kompetisinya begitu sengit, dan aku sadar apa saja yang dituntut pada diriku untuk mencapai ke tingkat berikutnya itu berat," ujarnya.
Perjuangan Zak Abel saat beralih jadi musisi
Zak Abel telah memilih. Dia sudah menentukan dirinya ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk menjadi seorang musisi. Cowok kelahiran 1 Maret 1995 ini bahkan sudah memiliki pandangan di mana dirinya berada 5 tahun dari sekarang.
"Aku mau jadi seniman terbaik di dunia. Aku juga mau jadi penulis lagu terbaik di dunia," ucapnya percaya diri.
ADVERTISEMENT
Jalan yang akan ditempuh oleh Zak Abel tentu saja tak mudah. Banyak musisi asal Inggris yang berkualitas di dunia seni musik. Sebut saja seperti Ed Sheeran, Sam Smith, Honne, atau bahkan New Hope Club, grup musik trio yang kini sedang digandrungi anak muda zaman sekarang.
Pelantun 'Rock Bottom' tersebut sadar betul akan hal itu. Di dunia olahraga, mungkin mudah menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Namun, hal itu tak berlaku untuk kariernya di industri musik.
"Di musik itu sangat susah, ya. Penyanyi yang sukses itu gimana, apa musisi yang ada di chart teratas jadi pemenang? Ataukah mereka yang bernyanyi di hadapan 100 ribu orang? Sangat sulit mengetahuinya apakah kamu sudah jadi pemenang atau belum," katanya.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum terlalu lama berkecimpung di dunia hiburan, namun Zak Abel sudah merasakan bagaimana sulitnya untuk jadi penyanyi. Salah satu yang paling dirasakannya adalah menantikan perilisan single yang cukup lama.
"Aku sudah bikin musik dalam waktu yang lama, tapi enggak rilis-rilis. Padahal, tanda tangan kontraknya sudah dua tahun lalu sebelum aku merilis apa pun," tutur Zak.
Namun, Zak Abel merasa cukup bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini. Impiannya mulai terwujud satu per satu. Kini, ia berusaha untuk menjadi penyanyi yang baik, yang menyajikan musik indah untuk dinikmati semua orang.
"Aku punya semua impian ini, merilis lagu, dan traveling keliling dunia, dan itu semua yang kuharapkan. Saat ini aku membuat musik yang aku suka dan juga orang lain suka," tutup Zak Abel.
ADVERTISEMENT