Polisi LA Usut Ancaman Pembunuhan Terhadap Jimin BTS

15 Juli 2018 11:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jimin BTS. (Foto: Facebook/@bangtan.official)
zoom-in-whitePerbesar
Jimin BTS. (Foto: Facebook/@bangtan.official)
ADVERTISEMENT
Kasus ancaman pembunuhan terhadap Jimin BTS belum usai. Kini, kepolisian Los Angeles turun tangan menangani ancaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir media Amerika NBC News, polisi setempat tengah bergerak untuk mengusut kasus itu. Meski tidak mengungkapkan secara detail ancaman yang ditujukan terhadap Jimin, polisi membenarkan sang idola K-Pop memang menerima ancaman pembunuhan.
"Kami mengetahui masalah (ancaman pembunuhan) ini dan sedang mengusutnya," sebut seorang petugas kepolisian LA, Tony Im.
Baru-baru ini, seorang pengguna media sosial mengatakan niatnya untuk menembak mati Jimin dalam konser dunia BTS yang akan dilaksanakan di Staples Center, Los Angeles, Amerika pada 5 September 2018. Tanpa alasan yang jelas, pengguna internet yang tidak bertanggung jawab itu melontarkan ancaman tersebut sembari mengunggah foto pistol, mempertegas niat buruknya.
Hal ini tentu membuat fans khawatir. Apalagi, ini bukanlah ancaman pembunuhan pertama terhadap pria kelahiran 1995 itu. Sebelumnya, ia telah dua kali mendapat ancaman serupa saat akan menggelar konser di Anaheim, California, dan di Fort Worth, Texas.
ADVERTISEMENT
Agensi yang menaungi BTS, Big Hit, tidak tinggal diam. Dalam pernyataan yang dibuat belakangan ini, mereka menegaskan akan melakukan yang terbaik untuk menjaga keselamatan Jimin, terlepas dari kebenaran ancaman tersebut.
"Kami berencana untuk bersiap-siapp dengan tetap mengawasi situasi," sebut Big Hit, seperti dikutip dari Soompi.
Saat ini, Jimin dan BTS tengah disibukkan dengan berbagai aktivitas mereka, termasuk persipan untuk tur konser dunia. Grup beranggotakan tujuh orang ini dijadwalkan untuk menggelar konser bertajuk 'Love Yourself' di berbagai belahan dunia, dimulai dengan pertunjukkan di Seoul, Korea Selatan, pada 24-25 Agustus.