10 Film Pilihan Kami untuk Ditonton Kembali di Momen Hardiknas Ini

2 Mei 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laskar Pelangi, Bu Muslimah dan Pak Harfan. Foto: Dokumen Miles Picture
zoom-in-whitePerbesar
Laskar Pelangi, Bu Muslimah dan Pak Harfan. Foto: Dokumen Miles Picture
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Moms, mari manfaatkan hari ini untuk mengingat kembali pentingnya pendidikan. Tak harus lewat seminar yang serius, film juga bisa menjadi media yang tepat untuk seluruh keluarga kita belajar tentang nilai-nilai pendidikan atau melakukan refleksi.
ADVERTISEMENT
Selain inspiratif, film-film yang mengangkat tema pendidikan seringnya juga menyentuh, membuat kita tergerak untuk berbuat sesuatu atau membenahi diri.
Nah, berikut daftar film yang bisa Anda tonton kembali bersama keluarga:
Film Jembatan Pensil Foto: Dok: Istimewa
1.Jembatan Pensil (2017)
Berlatar di Sulawesi Tenggara, film ini menyajikan kisah perjuangan sekelompok anak di wilayah terpencil untuk menimba ilmu. Untuk mencapai gedung sekolah yang tak layak, mereka harus melewati jembatan rapuh berbahaya yang mengancam nyawa.
Lima orang sahabat menjadi sorot utama cerita, termasuk Odeng yang terbatas secara mental dan Inal yang tidak bisa melihat. Tiap hari mereka saling membantu untuk selamat sampai di sekolah.
Mengikuti kisah Odeng, Inal dan teman-temannya bisa menghibur seluruh anggota keluarga. Sementara di akhir cerita, Anda mungkin butuh beberapa lembar tisu.
poster film kartini Foto: Dok: Legacy Pictures
2.Kartini (2017)
ADVERTISEMENT
Kartini terjebak dalam adat istiadat Jawa yang mengharuskannya untuk dipingit dan menunggu laki-laki yang bersedia untuk meminangnya. Padahal di dalam lubuk hatinya yang terdalam, Kartini ingin mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Sepercik kehidupan singkat Kartini inilah yang diracik menjadi sebuah film biopik besutan sutradara beken, Hanung Bramantyo.
Meski dilabel semua umur, film Kartini ini mungkin kurang cocok untuk disaksikan anak karena juga mengangkat mengenai pemingitan, perjodohan, masalah pernikahan dan poligami. Bila tetap ingin menontonnya dengan anak, siap-siap mendampingi dan beri penjelasan ya, Moms.
Film Sepatu Dahlan Foto: Dok: Mizan Production
3.Sepatu Dahlan (2014)
Film ini diangkat dari kisah nyata masa kecil Dahlan Iskan, mantan CEO Jawa Pos Group yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN. Keluarganya sangat miskin dan sering kekurangan makanan. Sementara Dahlan, punya impian sederhana yakni memiliki sepatu dan tas untuk sekolah.
ADVERTISEMENT
Tanpa sepatu, Dahlan kecil setiap hari berjalan puluhan kilometer dengan kaki telanjang ke sekolahnya. Hingga kakinya melepuh dan lecet, namun semangat belajarnya tak pernah padam.
Bagus banget nih, Moms, untuk mengingatkan anak bagaimana kita tetap perlu semangat dan belajar giat meski tengah dalam keprihatinan.
Film Sokola Rimba Foto: Dok: Miles Films
4.Sokola Rimba (2013)
Sulitnya akses pendidikan di wilayah pinggiran juga menjadi latar cerita Sokola Rimba. Seorang antropolog bernama Butet Manurung berkomitmen untuk mengajarkan baca tulis dan berhitung pada anak-anak Suku Anak Dalam yang dikenal sebagai Orang Rimba.
Suatu hari datanglah seorang anak yang tinggal di hilir Sungai Makekal, jaraknya 7 jam dari tempat Butet mengajar. Bungo namanya. Ia juga ingin diajari baca tulis demi menyelamatkan desa adatnya dari eksploitasi.
ADVERTISEMENT
Film ini dapat mengajarkan anak tentang keteguhan seorang guru dan keragaman budaya.
5.Di Timur Matahari (2012)
Di pulau paling timur Indonesia yaitu Papua, beberapa anak kehilangan haknya untuk memperoleh pendidikan. Mereka adalah Mazmur (Simson Sikoway), Thomas (Abetnego Yigibalom), Suryani (Frisca Waromi), Yokim (Razz Manobi), dan Agnes (Maria Resuburn) yang sudah 6 bulan mereka menanti seorang guru pengganti datang ke sekolah mereka.
Lelah menanti, akhirnya kelima anak ini mencari pelajaran dari alam dan lingkungan sekitar. Dibantu pendeta Samuel (Lukman Sardi), dr Fatimah (Ririn Ekawati), Ucok (Ringgo Agus Rachman) dan Jollex (Lucky Martin) mereka akhirnya cukup mendapat pembelajaran hidup.
Hingga sebuah kejadian memantik pertikaian antar kampung mengubah semuanya.
ADVERTISEMENT
6.Negeri 5 Menara (2012)
Film yang diangkat dari novel ini menceritakan perjalanan Alif, anak asal Maninjau yang merantau seorang diri demi menuntut ilmu di Pulau Jawa. Alih-alih mendaftar ke kampus impiannya di Bandung, Alif mengikuti keinginan ibunya agar ia bersekolah di pondok pesantren di Jawa Timur.
Meski awalnya setengah hati, di sana lah Alif menemukan arti persahabatan dan belajar bahwa cita-cita setinggi apapun dapat diraih jika berusaha sungguh-sungguh. Alif dan teman-temannya bermimpi “menaklukkan” dunia.
Film Alangkah Lucunya Negeri Ini Foto: Dok: Citra Sinema
7.Alangkah Lucunya Negeri Ini (2010)
Bahkan di kota, sebagian anak juga tak mendapatkan akses pendidikan karena berbagai alasan, seperti keterbatasan ekonomi misalnya. Film ini menceritakan tentang Muluk yang berusaha menyakinkan pentingnya pendidikan kepada anak-anak yang sehari-harinya mencopet.
ADVERTISEMENT
Muluk mengajarkan baca tulis, budi pekerti, kewarganegaraan, dan agama dengan harapan anak-anak itu dapat mengubah nasib.
Si kecil dapat belajar menghargai fasilitas yang didapat dan kemudahan untuk menimba ilmu dari film ini, Moms.
Film Sang Pencerah Foto: Dok: Mizan Production
8.Sang Pencerah (2010)
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengajak kita lebih mengenal KH. Ahmad Dahlan. Jujur saja Moms, mungkin kita lebih banyak tahu soal Ahmad Dhani kan daripada Ahmad Dahlan? Maklum, sosok penyanyi Ahmad Dhani lebih populer dan kerap jadi berita.
Nah, kalau Anda sekeluarga nonton film ini, siap-siap saja terinspirasi dengan sosok pendidik dan pahlawan nasional yang melatar belakangi berdirinya Muhammadyah ini. Anda juga bisa menyimak banyak nilai dan makna pendidikan yang sudah dipikirkan dan dipraktikkan oleh KH Ahmad Dahlan sejak puluhan tahun lalu.
Laskar Pelangi Foto: Dok: Istimewa
9.Laskar Pelangi (2008)
ADVERTISEMENT
Siapa tak kenal Laskar Pelangi? Film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata ini menceritakan tentang 10 murid baru SD Muhammadiyah di Belitung. Sekolah itu hampir saja ditutup jika saja murid yang mendaftar kurang dari 10 orang. Namun takdir berkata lain, mereka tetap sekolah di tengah segala keterbatasan.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film ini. Tentang pengorbanan seorang guru demi masa depan muridnya, semangat belajar yang tak padam di tengah kemiskinan, dan persahabatan Laskar Pelangi yang mengharukan.
Film Denias Senandung di Atas Awan Foto: Dok: Istimewa
10.Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Selain pendidikan, film yang rilis pada 2006 ini juga dapat mengajarkan anak tentang keberagaman budaya di Indonesia. Film ini menceritakan tentang tekad Denias yang hidup di pedalaman Papua untuk menuntut ilmu di sekolah.
ADVERTISEMENT
Saat guru favoritnya pulang ke Jawa, Denias berjalan jauh melewati hutan, sungai, ngarai dan gunung untuk mencari sekolah baru. Semua rintangan yang ia hadapi tak mematahkan semangat belajarnya.
Dari film ini si kecil akan tahu bahwa tak semua anak mendapatkan akses pendidikan dengan mudah.