'Sokola Rimba' dan Perjuangan Pendidikan bagi Anak Suku Pedalaman

Konten Media Partner
2 Mei 2019 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sokola Rimba (Foto: Miles Films)
zoom-in-whitePerbesar
Sokola Rimba (Foto: Miles Films)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Berawal dari sebuah buku yang berjudul sama, catatan pengalaman seorang Butet Manurung mengajar di Hutan Bukit Duabelas, Jambi, ini menjadi cerita yang menarik untuk diangkat ke dalam film.
ADVERTISEMENT
Sokola Rimba karya duet Riri Riza-Mira Lesmana selalu menghasilkan karya berkualitas. Terbukti ketika film ini berhasil meraih Piala Citra 2014 pada kategori Best Adapted Screenplay. Film tahun 2013 ini masih relate dengan kita walaupun ditonton sekarang.
Pada Hari Pendidikan Nasional 2019 ini, Play Stop Rewatch memilih film ini untuk mengingatkan kita bahwa film bisa menjadi sarana dan media untuk membangkitkan kepedulian kita terhadap isu pendidikan negeri ini.
Sokola Rimba berhasil membuat sebuah film yang mengisahkan interaksi Butet Manurung dengan anak-anak suku pedalaman. Diperankan oleh Prisia Nasution, karakter Butet Manurung menjadi hidup secara akting dan fisiknya sekalipun.
Alih-alih membuat film dengan mencoba berusaha menginspirasi, film ini malah tetap mempertahankan realistisitas usahanya untuk mewujudkan mimpi Butet Manurung. Semangat perjuangan Butet Manurung digambarkan tetap tidak berdaya dalam melawan sistem. Ini adalah keputusan yang benar untuk memperlihatkan kepada penonton bahwa inilah yang terjadi sebenarnya di lapangan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mengkritisi pemerintah, Sokola Rimba juga mengajak penonton untuk mengenal kehidupan mereka lebih dalam. Hal ini juga bisa menjadi pembelajaran tersendiri untuk hidup kita, seperti yang terjadi pada karakter Butet Manurung ini.
Sokola Rimba sendiri sudah bisa disaksikan di platform streaming service Indonesia manapun.
Penulis: Andri