4 Hal yang Bisa Anda Lakukan Saat Anak Merasa Tertekan

7 November 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Stres tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, melainkan juga pada anak. Penyebabnya beragam, bisa karena aktivitas di sekolah, seperti banyak tugas yang sulit ia pahami, lingkup pertemanan yang kurang sehat, dan perkataan guru atau orang-orang di sekolah yang membuat ia sakit hati dan merasa minder.
ADVERTISEMENT
Anak juga bisa merasa tertekan akibat sering di-bully oleh teman-temannya. Baik bullying dari segi verbal ataupun secara fisik.
Masalah yang terjadi di keluarga juga punya andil membuat anak merasa tertekan. Seperti keinginan orang tua yang mengikutsertakan anak les sehabis sekolah atau tuntutan orang tua yang ingin anaknya selalu menjadi juara kelas padahal kemampuan anaknya terbatas.
Amarah orang tua yang diluapkan ke anak atau kesibukan orang tua yang membuat anak menjadi jarang berkomunikasi dengannya juga bisa memicu anak menjadi tertekan.
Ilustrasi Anak Stres (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Stres (Foto: Thinkstock)
Moms, jika si kecil menunjukkan gejala stres seperti: tidur tak nyenyak, pola makannya berubah, sulit berkonsentrasi di sekolah, atau perasaannya menjadi lebih sensitif, maka sudah saatnya Anda melakukan pendekatan. Jangan menganggap sepele apa yang anak rasakan. Sebagai ibu, Anda harus bisa menjadi teman di masa-masa sulitnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi anak yang sedang merasa tertekan, coba lakukan 4 hal ini, Moms.
Ajak anak bicara
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock )
Anda tak cukup hanya menerka-nerka apa yang terjadi pada anak. Perlu ada pendekatan khusus. Anda harus bisa menjadi teman cerita yang baik untuknya.
Dengarkan cerita-ceritanya. Lalu, ajak anak berbicara dari hati ke hati. Anda juga harus terbuka dengannya. Itu berguna untuk menimbulkan kesan bahwa Anda percaya padanya. Secara bertahap, si kecil akan mulai terbuka juga dengan Anda, Moms.
Ketika anak sudah siap bercerita, coba posisikan diri Anda sebagai pendengar aktif. Dengarkan ceritanya tak hanya dengan telinga, tapi juga lewat mata dan hati.
Menghabiskan Waktu Bersama
Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. (Foto: Shutterstock)
Meluangkan waktu berkualitas bagi keluarga penting bagi anak. Menurut Child Development Institute, dalam Psychology Importance of Family Time on Kids Mental Health and Adjustment to Life family time dapat membuat si kecil merasa dicintai, menguatkan bonding antara anak dan orang tua, menjadi sarana bagi keluarga untuk lebih memahami anak, menjadi ajang berbagi pengalaman dan cerita, menjadi waktu yang pas untuk mencontohkan perilaku baik kepada anak, dan dapat membuat anak merasa lebih bahagia.
ADVERTISEMENT
Tunjukkan Anda Peduli
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Untuk membuat anak terbuka dengan masalah yang tengah ia hadapi tentu tak cukup dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu, coba rebut hatinya dengan menunjukkan bahwa Anda sebetulnya peduli padanya. Peluk ia di kala sedih juga bisa menenangkan hatinya, Moms.
Dilansir dari MindBodyGreen, manfaat pelukan diantaranya, dapat memberikan rasa aman, membuat anak merasa lebih bahagia, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan keterikatan emosi, dan dapat menjadi sarana meditasi pelepas beban.
Tawarkan Solusi
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Tips terakhir yang bisa Anda coba yaitu dengan membantu si kecil melewati masa-masa sulitnya ini. Pastikan apa yang membuat anak merasa tertekan dan tawarkan solusi untuknya.
Solusi tersebut dapat membantu anak melalui permasalahan-permasalahannya dengan cara yang benar. Juga mencegah anak salah langkah dalam menentukan solusi yang dipilihnya.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi anak yang sedang merasa tertekan, kuncinya adalah Anda harus siap memberi dukungan, Moms. Anak hanya perlu didampingi dalam melewati masa-masa sulitnya, sehingga jangan biarkan ia merasa sendiri dan akhirnya membuatnya memendam masalahnya sendiri.
Penulis: Nanda Saputri