Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Penyebab Balita Sering Terbangun di Malam Hari
2 Juli 2018 19:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ketika si kecil masih bayi, Anda dan suami sering terbangun di malam hari. Sebabnya apalagi kalau bukan si kecil yang terbangun lebih dulu, bahkan sampai beberapa kali. Kini karena ia sudah masuk usia balita , tentu saja Anda berharap masalah itu sudah tidak ada lagi. Tapi ternyata, tidak!
ADVERTISEMENT
Ada balita yang sering terbangun dari tidurnya di malam hari. Nah, jika anak Anda mengalami hal ini, setidaknya ada 4 kemungkinan yang jadi penyebab, Moms. Apa saja?
1. Asosiasi Waktu Tidur yang Salah
Balita bisa saja jadi sering terbangun dari tidurnya di malam hari karena kesalahan atau hilangnya asosiasi tidur yang ia kenali. Misalnya kalau sejak bayi Anda selalu menidurkan anak sambil menggendong nya atau sambil menggoyang-goyang pelan boksnya.
Setelah anak memasuki usia balita dan sudah terlalu besar untuk tidur sambil digendong atau di dalam boks, bisa saja meski mengerti tapi di dalam diri anak sebenarnya belum bisa menerima perubahan asosiasi ini, Moms. Untuknya, waktu tidur teraosiasi dengan digendong atau digoyang-goyang.
ADVERTISEMENT
Solusinya, ajari atau perkenalkan anak pada asosiasi-asosiasi waktu tidur yang baru secara perlahan-lahan. Pastikan ia merasa nyaman. Beri afirmasi dengan mengatakan hal-hal positif tentang kebiasaan tidur baru yang Anda kenalkan padanya.
Misalnya dengan bilang, "Lampu tidur ini khusus untuk menemani kamu tidur. Kalau lampunya menyala, ada lagu lembut yang akan mengalun dan tandanya waktu tidur tiba. Bagus ya Nak, lagunya. Bikin tidur lelap sampai pagi."
2. Rasa Lapar atau Haus
Ini terjadi pada anak-anak yang sebelumnya terbiasa disusui atau minum susu formula dari botol sambil tidur. Akibatnya, perut anak dikondisikan untuk mengharapkan makanan di malam hari. Merekapun bangun untuk mencarinya di malam hari.
Untuk mengatasinya, Anda boleh menyediakan segelas susu untuk diminum anak setelah waktu makan malam berlalu. Tapi beri jarak dengan waktu tidur ya, Moms. Agar anak tidak tidur dengan perut masih kekenyangan. Jangan lupa juga untuk memastikan anak menyikat gigi setelahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sediakan segelas air putih di sebelah tempat tidur anak yang dapat dijangkau dengan mudah. Alih-alih membiarkan anak terbangun, Anda dapat menawarkan anak minum dua sampai tiga kali selama waktu tidur untuk mengurangi hausnya. Bangunkan sedikit, beri minum dan minta anak untuk tidur kembali sebelum ia benar-benar terjaga.
Perlahan-lahan, kurangi jumlah air yang diminum maupun frekuensi Anda membangunkannya.
3. Gangguan Medis
Masalah kesehatan atau gangguan medis juga bisa membuat anak sering terbangun di malam hari, Moms. Coba amati! Jika anak Anda sering terbangun akibat batuk di malam hari misalnya, mereka mungkin menderita asma yang perlu diobati.
Anak juga mungkin saja mengalami gangguan tidur yang terkait dengan mendengkur dan disebut obstructive sleep apnea. Coba ajak anak ke dokter untuk memastikan hal-hal ini.
4. Faktor Lingkungan
ADVERTISEMENT
Yang keempat ini seharusnya dapat lebih mudah Anda amati. Apakah ada TV di dalam ruang tidur anak? Jika ya, segera keluarkan, Moms!
Apakah ada suara keras dari tetangga atau jalan di luar? Apakah anak berbagi kamar dengan saudara atau orang tua yang membuat banyak suara? Suara keran yang bocor? Bunyi AC yang rusak? Kamar yang terlalu panas atau terlalu dingin? Semua bisa sangat menentukan.
Jadi, coba amati baik-baik dan cari penyebab masalah ini dari semua sisi agar Andapun dapat segera menemukan solusinya. Semoga si kecil malam ini tidur lelap hingga pagi, ya!