5 Alasan Kenapa Anak Sering Menangis

18 Mei 2018 10:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Normal bagi anak-anak dalam meneteskan air mata. Terlebih jika mereka masih berusia bayi dan balita, sebab hal itu merupakan bentuk komunikasinya. Maka tak jarang orang tua dibuat pusing karena tangisan anak yang tidak kunjung berhenti.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin selalu menafsirkan bahwa anak menangis karena mereka sedang lapar. Padahal, masih ada alasan lainnya yang buat anak justru jadi menangis tanpa henti.
Dirangkum kumparanMOM dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan mengapa anak Anda sering menangis:
1. Si Kecil Merasa Kelelahan
anak menangis  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
anak menangis (Foto: Thinkstock)
Ketika anak merasa sangat lelah dan masih diharuskan untuk melanjutkan akitivitas, maka tidak heran jika mereka bisa menangis sekencang-kencangnya. Dan saat Anda menggendongnya, tak lama si kecil dengan mudahnya tertidur. Untuk itu, Anda bisa mencegah si kecil agar jangan sampai terlalu lelah, dengan mengatur jadwal harian dan jam tidurnya secara benar dan rutin.
Jumlah tidur anak tergantung dari usia, waktu tidur yang sehat biasanya berkisar antara jam 7 dan 9 malam.
ADVERTISEMENT
2. Berada di Tempat yang Terlalu Ramai
Anak menangis  (Foto:  THINKSTOCK)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis (Foto: THINKSTOCK)
Bermain di taman bermain mungkin menjadi pilihan yang tepat ketika anak mulai menangis, karena merasa bosan di rumah. Tapi ternyata, tidak semua anak merasa nyaman ketika berada di sebuah taman, sebab penuh dengan anak-anak lainnya yang berlarian ke sana kemari sambil berteriak dan tertawa terbahak-bahak.
Anak justru merasa lebih takut dan segan untuk melangkah ke atas prosotan karena melihat 'kebrutalan' anak-anak lainnya.
Adalah lebih baik bila Anda memilih taman yang tidak terlalu ramai, dan biarkan anak main dengan tenang tanpa adanya tangisan.
3. Anak Merasa Stres dan Tertekan
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
Stres adalah alasan besar untuk menangis, terutama pada anak-anak. Tetapi, sebagai orang tua yang harus membayar tagihan setiap bulannya dan menjalankan rumah tangga yang sibuk, Anda mungkin bertanya-tanya apa sih sumber stres yang bisa menimpa anak?
ADVERTISEMENT
Jawabannya? banyak hal, Moms! Misalnya ketika anak masih harus mengikuti kelas bimbel sepulang sekolah, sedangkan teman-teman lainnya sedang asyik bermain di luar rumah. Atau contoh lainnya ketika kemauan anak terus menerus tidak dikabulkan oleh Anda.
4. Anak Ingin Perhatian Lebih
Stres orang tua berpengaruh pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Stres orang tua berpengaruh pada anak. (Foto: Thinkstock)
Saking sibuknya dengan pekerjaan, Anda dan suami justru jadi lupa untuk membagikan kasih sayang pada anak. Hal ini justru buat anak jadi bersikap lebih manja dan cengeng agar mendapatkan perhatian lebih dari Anda dan suami.
5. Anak Anda Menginginkan Sesuatu
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
Anak-anak kecil tidak mengerti perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Jadi ketika mereka menginginkan sesuatu, mereka sering menegaskan bahwa itulah yang mereka butuhkan sekarang.
Meski Anda tidak ingin memanjakan anak dengan selalu menuruti permintaan mereka, tapi sesekali tunjukan empati pada anak, Moms. Jangan biarkan anak terus-menerus menangis karena keinginan mereka tidak terpenuhi. Ini bisa buat anak jadi trauma dengan Anda. Di samping itu, adalah penting pula memberikan pengertian mengenai perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, agar anak perlahan jadi bisa mengerti.
ADVERTISEMENT