5 Cara Beri ASI Perah untuk Bayi, Dot Tidak Termasuk!

28 Agustus 2018 12:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Shutter stock )
ADVERTISEMENT
Memberikan ASI perah sebaiknya tidak menggunakan dot, Moms. Menurut Kiki, seorang Konselor Menyusui dalam tulisannya di laman resmi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), penggunaan dot bisa membawa beberapa dampak buruk pada bayi. Mulai dari menyebabkan bayi bingung puting atau nipple confusion hingga meningkatkan risiko infeksi telinga pada bayi. Lalu, media apa yang seharusnya digunakan oleh ibu untuk memberikan ASI perah kepada bayinya? Berikut jawabannya.
ADVERTISEMENT
1. Cup Feeder
Ilustrasi Cup Feeder ASI Perah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cup Feeder ASI Perah (Foto: Thinkstock)
Cup feeder atau gelas sloki adalah salah satu alat untuk memberikan ASI perah pada bayi. Cara menggunakannnya, pertama, gendong bayi di pangkuan dan posisikan bayi dengan kepala agak tegak, gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi. Kedua, gunakan gelas sloki yag sudah diisi ASI perah. Ketiga, tempelkan bibir gelas sloki ke bibir bayi. Keempat, miringkan gelas sloki hingga ASIP menyentuh bibir bawah bayi dan biarkan bayi menyeruput seperti kucing yang sedang minum.
Ingat, lakukan semua langkah di atas secara perlahan, Moms. Hindari menuangkan ASI perah langsung ke mulut bayi. Jangan lupa juga untuk konsisten menjaga aliran ASI perah (ASIP) agar bayi tetap dapat menyeruput secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
2. Pipet
Ilustrasi Pipet ASI Perah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pipet ASI Perah (Foto: Thinkstock)
Pipet yang digunakan adalah pipet yang terbuat dari plastik, hindari pipet yang terbuat dari kaca karena khawatir akan melukai bayi. Cara menggunakannnya adalah dengan cara memasukkan ujung pipet ke dalam mulut bayi. Kemudian teteskan beberapa tetes ASI perah. Lalu, tunggu hingga bayi menelan ASI perahnya, dan kemudian ulangi lagi.
3. Spoon Feeder
Ilustrasi spoon feeder ASI perah. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi spoon feeder ASI perah. (Foto: Shutter stock)
Pemberian ASI perah dengan sendok pada intinya sama seperti penggunaan gelas sloki. Caranya, posisikan bayi agak tegak terlebih dulu. Kemudian tempelkan sendok yang telah diisi ASI perah ke bibir bayi dan biarkan mulut bayi terbuka. Setelah itu, sendokkan ASI perah ke dalam mulut bayi. Namun memberikan ASI perah menggunakan sendok ada risikonya, yaitu tetesan ASI perah akan berceceran lebih banyak karena Anda sebagai pemberi harus membawa sendok yang berisi ASI perah dari gelas ke bibir bayi.
ADVERTISEMENT
4. Spuit Feeder
Ilustrasi spuit ASI perah. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi spuit ASI perah. (Foto: Shutter stock)
Spuit yang digunakan adalah spuit ukuran besar tanpa jarum suntiknya, Moms. Isi spuit dengan ASI perah, kemudian dekatkan ujung spuit ke mulut bayi hingga mulut bayi terbuka. Lalu tuangkan sedikit demi sedikit ke mulut bayi dan bayi akan menelan ASI perahnya.
5. Softcup Feeder
Ilustrasi softcup ASI perah. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi softcup ASI perah. (Foto: Shutter stock)
Bentuknya hampir sama seperti spuit besar. Hanya saja ujungnya lebar seperti ujung gelas sloki, Moms. Untuk menggunakan softcup feeder, isi tabungnya dengan ASI perah terlebih dahulu. Kemudian tekan ujung tabung yang dekat mulut softcup hingga ASI perah mengalir ke mulut softcupnya. Lalu, sama seperti cup feeder, tempelkan ke bibir bawah bayi dan biarkan ia menyeruput. Bila ASI perah yang di mulut softcup sudah habis, tekan kembali tabungnya hingga ASI perah mengalir kembali.
ADVERTISEMENT