5 Cara Hadapi Anak yang Tantrum

4 September 2018 13:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tantrum (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tantrum (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tantrum atau istilah bagi anak yang sedang mengamuk merupakan salah satu ekspresi letupan kemarahan anak, seperti menjerit, melempar barang, menangis, bahkan menyakiti diri sendiri. Itu semua karena ada keinginannya yang tak tercapai dan membuatnya jadi 'berontak'. Memang, adalah mudah bagi orang tua untuk tersulut emosi dan berbalik marah pada anak, namun mungkin juga hal itu justru membuat anak semakin menjadi-jadi, Moms.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi anak yang tantrum, tentu bukan hal yang mudah. Selain membutuhkan kesabaran yang tinggi, Anda juga mesti menurunkan ego dan rasa malu. Selain itu, coba 5 cara berikut:
Tetap tenang dan tidak gegabah
Sikap panik orang tua saat berhadapan langsung dengan anak tantrum, berpotensi menyulut kemarahannya. Melihat diri Anda tidak bisa mengontrol diri sendiri, dapat membuat anak sulit untuk mengendalikan dirinya. Mereka membutuhkan sosok yang dapat memberi ketenangan ketika mereka sedang menangis, maupun marah. Anda bisa memeluk sambil membawa anak ke tempat sepi, untuk redakan tantrumnya.
Pelajari penyebab anak tantrum
Penyebab tantrum pada tiap anak atau pada tiap waktu anak Anda dilanda tantrum bisa berbeda. Sebab, pada dasarnya, tantrum merupakan ekspresi protes dan frustasi anak, Moms. Misalnya, ia akan tantrum saat Anda tidak mengizinkannya mengambil boneka yang ia suka dari toko mainan, atau bisa juga karena ketidakmampuan anak melakukan aktivitas yang mereka lakukan. Misalnya, susunan balok yang selalu jatuh saat ia susun.
Anak menangis saat bermain. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis saat bermain. (Foto: Thinkstock)
Bila Anda sudah mengetahui penyebabnya, tenangkan si kecil lalu Anda bisa memberinya pengertian kenapa mainan tersebut tidak bisa ia miliki, misalnya karena kemarin ia sudah memilikinya. Orang tua juga mesti hati-hati sebab tantrum juga merupakan cara anak, untuk bisa mendapat keinginannya. Kalau sudah begini, biarkan tantrum reda dengan sendirinya. Namun, tetap awasi dan segera ambil tindakan, bila si kecil melakukan aksi berbahaya. Misalnya mengamuk sambil berlari ke kerumunan.
ADVERTISEMENT
Perlakuan yang tegas
Meskipun usianya tergolong masih muda, anak juga perlu diajari soal sikap Anda yang tegas, Moms. Lantas, karena anak tantrum karena keinginannya tak tercapai, jangan cepat-cepat memberikan apa yang dikehendaki anak. Cobalah untuk tetap tak memenuhinya walaupun itu terjadi di tempat umum dan sebenarnya membuat Anda malu.
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
Tetaplah tenang, karena sikap itu justru bisa berpengaruh sehingga anak akan mengetahui, dengan caranya berupa tantrum tak bisa mendapat apa yang diinginkannya.
Hindari adu pendapat
Sekali lagi, sikap tenang Anda sangat diperlukan pada kejadian ini, Moms. Anda tak perlu beradu pendapat dengan anak saat ia tengah mengamuk. Tunggulah sampai reda, baru Anda bisa menjelaskan bahwa dengan mengamuk itu merupakan cara yang salah dan buruk.
ADVERTISEMENT
Cegah anak tantrum
Setelah mengetahui hal-hal yang bisa mencetus anak tantrum, maka kurangilah risiko tersebut, Moms. Hal ini juga bisa menjadi bahan intropeksi diri Anda, misalnya apakah dalam hal pengasuhan, Anda terlalu membatasi gerak si kecil? Misalnya, membatasi waktu bermain dengan teman-temannya. Lewat sikap Anda ini, justru bisa membuat anak lebih dapat mengatur emosinya.