5 Hal yang Perlu Anda Ketahui saat Bayi Mulai Merangkak

3 Oktober 2018 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Fase bayi merangkak adalah sebuah pencapaian penting bagi perkembangan motorik si kecil. Melalui merangkak, bayi dapat lebih intensif mempersiapkan otot dan sarafnya menuju berbagai gerakan lain yang lebih matang atau sempurna.
ADVERTISEMENT
Saat bayi merangkak ia biasanya akan semangat menjelajah ke seluruh rumah. Ya, dengan kemampuan merangkaknya kini, si kecil akan merasa jauh lebih berdaya dan percaya diri.
Anda tak perlu khawatir jika si kecil jadi sangat aktif bergerak ketika ia mulai pandai merangkak. Awasi saja dan pastikan area tempat ia merangkak aman dari benda-benda berbahaya, Moms.
Selain jadi aktif bergerak dan semangat menjelajah, ada beberapa hal lain yang harus Anda ketahui dari bayi yang mulai merangkak. Apa saja? Berikut kumparanMOM merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Bayi merangkak dengan gaya berbeda
Anak belajar merangkak gaya bear crawling.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak belajar merangkak gaya bear crawling. (Foto: Thinkstock)
Moms, tiap bayi memiliki tahap perkembangan dan karakteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam gaya merangkak. Menurut American Academy of Pediatrics, ada 5 gaya bayi merangkak yang mungkin tidak biasa namun masih terkategori aman.
ADVERTISEMENT
Gaya merangkak dengan meletakkan beban tubuh pada tangan dan lutut merupakan gaya merangkak yang paling umum atau disebut dengan cross crawling. Sementara itu, gaya merangkak lain yang mungkin saja dilakukan bayi adalah commando crawling atau merangkak seperti tentara merayap, bear crawling atau merangkak seperti beruang berjalan, crab crawling atau merangkak silang, serta rolling crawling atau merangkak sambil berguling.
Jika gaya bayi Anda merangkak dengan gaya di atas, sekali lagi jangan khawatir karena hal tersebut adalah normal, Moms.
2. Pastikan area tempat bayi merangkak aman
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Saat bayi mulai merangkak, memantau dan menjaga keamanan si kecil jelas penting. Hal tersebut dikarenakan koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan si kecil belum berkembang sempurna, sehingga tetap butuh perhatian. Karena itu, pastikanlah area tempat bayi belajar merangkak aman.
ADVERTISEMENT
Anda dapat menjauhkan barang-barang berbahaya dari jangkauan bayi. Letakkan obat-obatan, benda tajam seperti pisau dan gunting, atau barang pecah belah di tempat yang tidak bisa diraih bayi. Singkirkan juga barang-barang berbahaya di lantai yang sekiranya mungkin digapai si kecil.
Selain itu, pastikan Anda menutup stop kontak yang sekiranya bisa dijanhkau bayi. Mulai saat ini sebaiknya Anda membeli peralatan listrik dengan tali pendek sehingga bayi tidak bisa menarik, menggapai, atau tersangkut kabel. Sebisa mungkin, jauhkan bayi merangkak di dekat sumber listrik, Moms.
3. Merangkak punya banyak manfaat untuk perkembangan bayi
Bayi merangkak.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Merangkak punya banyak manfaat untuk bayi. Misalnya saja, bayi yang merangkak cenderung lebih sensitif terhadap letak suatu benda.
ADVERTISEMENT
Saat merangkak, kemampuan visual dan spasialnya aka terasah. Hal itu bisa membantu mengembangkan keterampilan kognitifnya untuk mencapai tujuan yang ia inginkan dengan mandiri. Tak hanya itu, merangkak juga bisa mempersiapkan otot dan saraf bayi menuju gerak yang lebih sempurna, yaitu berjalan.
4. Jangan khawatir dulu jika bayi belum bisa merangkak
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Mengutip laman She Knows, Dr. Danelle Fisher, dokter anak di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California mengatakan bahwa bayi biasanya merangkak di usia 7-10 bulan. Jika ia tidak merangkak di usia tersebut, tak perlu buru-buru khawatir. Selama si kecil menunjukkan gerak lain seperti berguling, merayap, menyeret perut dan sebagainya untuk mengeksplorasi ruangan, Anda tidak perlu cemas, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Konsultasi ke dokter jika bayi tidak menunjukkan keinginan untuk bergerak
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Jika bayi Anda sudah berusia 15 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk bergerak, seperti merangkak atau bahkan berjalan, konsultasikanlah dengan dokter, Moms. Dokter anak Anda biasanya akan merujuknya ke ahli terapi fisik.
Merangkak seharusnya menjadi momen yang menyenangkan bagi bayi dan orang tua. Jadi, Anda tak perlu cemas berlebihan. Pastikan saja bayi merangkak di tempat yang aman dan terus semangati!