5 Makanan Terburuk untuk Bayi

7 Juli 2018 11:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi menangis tidak mengeluarkan air mata. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis tidak mengeluarkan air mata. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ketika bayi sudah berusia sekitar enam bulan, bayi sudah boleh diperkenalkan pada makanan padat. Agar tumbuh kembangnya optimal, tentu saja Anda perlu memilihkan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Makanan untuk bayi, biasa disebut dengan Makanan Pendamping ASI atau MPASI. Karena memang, meski bayi sudah dikenalkan pada makanan padat, ibu dianjurkan tetap melanjutkan menyusui bayi.
ADVERTISEMENT
Anjuran lain yang juga sangat penting adalah untuk tidak memberi bayi Anda makanan yang tinggi gula atau garam. Makanan-makanan ini tidak hanya dapat membebani kerja ginjal bayi, tapi juga membuat bayi mudah merasa kenyang. Akibatnya, hanya tersisa sedikit ruang di perut si kecil untuk makanan yang sehat.
Sayangnya, banyak orang tua yang bahkan tidak menyadari betapa pentingnya hal ini. Atau mungkin sadar, namun tidak betul-betul paham makanan apa yang sebenarnya mengandung banyak gula atau garam dan harus dihindari untuk diberikan pada bayi.
Karena itu, berikut kumparanMOM membuat 5 daftar makanan terburuk untuk bayi sebagai panduan Anda:
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
1. Keripik dan kerupuk
Seperti kebanyakan produk makanan olahan, keripik dan kerupuk biasanya mengandung garam yang tinggi. Padahal, bayi hanya membutuhkan sedikit garam.
ADVERTISEMENT
Sampai berusia 12 bulan, bayi membutuhkan kurang dari 1 gram garam (atau 0,4g sodium) setiap hari. Sangat sedikit! Kebutuhan garam yang sangat sedikit itupun sebenarnya sudah diperoleh bayi dari ASI atau susu formula yang diminumnya.
Artinya kalau makanannya ditambah garam lagi, apalagi kalau diberi makanan olahan yang kandungan garamnya sangat tinggi, ginjal bayi Anda harus bekerja jauh lebih keras dari kemampuannya. Kasihan sekali kan, Moms? Dan ini dapat memengaruhi kesehatan bayi hingga kelak ia dewasa.
Bila ingin memberikan camilan untuk bayi, berikan saja potongan buah segar, sayuran kukus, kue beras atau biskuit bayi.
Makan fast food di dalam mobil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makan fast food di dalam mobil. (Foto: Thinkstock)
2. Makanan siap saji
Makanan siap saji biasanya juga memiliki kandungan garam dan gula yang tinggi. Ini membuat makanan siap saji tidak cocok untuk bayi yang masih berusia 1 tahun ke bawah!
ADVERTISEMENT
Jadi sudahlah, tidak usah mengajak bayi ke resto siap saji meski tampak ramah anak dan menyenangkan untuk keluarga. Bila terpaksa mengajak si kecil (karena ada undangan ulang tahun kakak sepupunya mungkin?), bawalah bekal makanan untuk bayi Anda dari rumah.
Bagaimana dengan makanan bayi instan? Ini beda, Moms. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kodeks sudah membuat peraturan dan mengawasi agar makanan bayi yang dibuat oleh pabrik tidak diberi pengawet, MSG maupun tambahan gula atau garam dalam jumlah yang melebihi ketentuan. Bila melanggar, makanan bayi pabrikan ini tidak akan mendapatkan ijin untuk dipasarkan.
Aneka Permen dan Cokelat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Aneka Permen dan Cokelat (Foto: Pixabay)
3. Permen dan cokelat
Permen dan cokelat identik dengan anak kecil? Bisa jadi, tapi untuk bayi di bawah 12 bulan tetap harus dihindari! Kandungan gula yang tinggi dari permen dan coklat tidak hanya terlalu berat untuk ginjal bayi tapi juga dapat merusak enamel atau lapisan giginya.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis permen juga dapat menyebabkan bayi tersedak hingga berisiko kematian. Menakutkan ya, Moms?
Karena itu, pastikan Anda juga melarang pengasuh atau orang dewasa lain di sekitar anak memberikannya. Anda bukan jahat pada anak kok, Moms. Tapi semua ada waktunya.
Ilustrasi Minuman Soda (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Minuman Soda (Foto: Pixabay)
4. Minuman bersoda
Bayi Anda tidak perlu minum minuman bersoda. Sebabnya jelas, minuman-minuman ini tidak memiliki nutrisi atau kebaikan apapun di dalamnya yang dapat ditawarkan untuk bayi.
Malah, bayi dapat terkena banyak dampak kesehatan karena kadar gulanya yang sangat tinggi maupun kandungan kafein pada beberapa jenis minuman soda. Pada minuman jenis cola misalnya. Selain itu, minuman soda mengandung kalori tinggi sehingga dapat membuat bayi Anda mengalami kelebihan berat badan bila sering meminumnya.
Jus kemasan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jus kemasan (Foto: Thinkstock)
5. Jus buah kemasan
ADVERTISEMENT
Seperti halnya "Susu Kental Manis Bukan Susu", jus buah kemasan juga banyak yang bukan buah, Moms! Karena itu meski jus buah terdengar seperti pilihan yang sehat sebaiknya jangan diberikan pada bayi Anda. Alasannya sama dengan kenapa Anda tidak boleh memberi bayi minuman bersoda: jus buah kemasan umumnya tinggi gula dan bersifat asam.
Berikan bayi ASI saja atau susu formula bila memang ada kondisi yang membuat bayi terpaksa diberi pengganti ASI. Bila ingin memberikan bayi jus buah, cobalah untuk membuatnya sendiri di rumah. Jelas lebih bersih, lebih sehat dan membawa manfaat untuk bayi Anda.