6 Cara Lindungi Anak dari Polusi Udara

27 Juni 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak dan polusi udara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak dan polusi udara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Polusi udara Jakarta yang dikabarkan memburuk beberapa waktu belakangan mungkin membuat Anda cemas dengan kondisi kesehatan anak. Menurut data dari AirVisual, pada Selasa (25/6), Jakarta merupakan kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia.
ADVERTISEMENT
AirVisual mencatat, pada hari itu, nilai air quality index (AQI) Jakarta adalah 240. AQI sendiri adalah sebuah indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu wilayah. Menurut AirVisual, AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Semakin tinggi nilainya, maka semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Adapun nilai AQI 240 Jakarta tersebut menunjukkan bahwa kondisi udara di ibu kota ini sudah sangat tidak sehat (very unhealthy). Menurut AirVisual, kondisi udara yang buruk dengan nilai AQI berada di rentang 201-300 ini dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu meresahkan warga Jakarta, terlebih para orang tua. Tak mau kan Moms, polusi udara sampai mengganggu kesehatan anak-anak tercinta? Apalagi, polusi udara tak hanya bisa terjadi di jalan padat kenderaan, melainkan juga di rumah Anda.
Mengutip Huffington Post, 6 cara ini mungkin bisa Anda lakukan untuk melindungi anak Anda dari polusi udara.
Seorang anak tidur di dalam mobil. Foto: Shutter Stock
Mungkin Anda pernah berpikir, kalau berada di dalam mobil, bisa melindungi Anda dan keluarga dari polusi udara. Padahal hal itu tidak benar, Moms.
Kenyataannya polusi udara di dalam mobil rata-rata bisa lebih tinggi 21 persen daripada di luar ruangan. Ini karena gas berbahaya dari knalpot dapat melewati filter udara mobil dan menumpuk di kabin mobil.
ADVERTISEMENT
Atur udara Anda ke 'resirkulasi' saat Anda mengendarai mobil. Dengan begitu, mobil Anda akan kembali menggunakan udara yang ada di dalam mobil, daripada udara luar yang lebih tercemar.
Jalan kaki bersama keluarga Foto: Shutterstock
Polusi udara yang dihasilkan di jalanan kebanyak berasal dari kendaraan bermotor. Untuk itu, cobalah untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan dari berjalan kaki.
Jika memungkinkan menuju sebuah lokasi dengan berjalan, ajaklah anak dan keluarga Anda untuk berjalan kaki, Moms. Penggunaan transportasi tanpa bahan bakar, seperti sepeda, juga bisa jadi alternatif untuk menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh.
com-Olahraga bersama keluarga Foto: Shutterstock
Tingkat polusi udara dapat berubah secara signifikan hanya dalam beberapa meter. Misalnya, jalan di trotoar yang padat kendaraan dengan berjalan di tepi taman. Untuk itu, sebaiknya Anda tidak membawa anak berjalan di trotoar saat jalanan sedang macet, Moms.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi rokok. Foto: REUTERS/Eric Gaillard
Kita semua tahu bahwa kebiasaan merokok tidak baik untuk kesehatan. Merokok di dalam rumah bisa membuat anak Anda menghirup asapnya, dan itu tentu tidak baik untuk kesehatan si kecil. Meski begitu, bukan berarti merokok di luar ruangan lebih baik. Merokok di luar ruangan juga sama buruknya, karena jika Anda atau suami merokok maka asapnya bisa menempel di baju. Hal itu tentu bisa berbahaya untuk kesehatan anak, jika setelah merokok Anda atau suami langsung memeluk si kecil.
Anak main sepeda Foto: Pixabay
Cobalah untuk memulai hidup ramah lingkungan, Moms. Misalnya saja dengan tidak membakar sampah ataupun mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Tapi, jika Anda tetap harus menggunakan kendaraan pribadi, berusahalah untuk menggunakannya dengan lebih bijak. Seperti, mematikan mesin saat tidak digunakan atau mengganti onderdil mobil jika sudah mengeluarkan asap yang tidak normal.
ADVERTISEMENT
Anak terdampak polusi. Foto: Shutterstock
Tingkat polusi bisa berubah dari hari ke hari di tempat yang sama, salah satunya karena faktor cuaca. Anda bisa memantaunya setiap saat untuk mengetahui kualitas udara di lingkungan sekitar Anda. Jika kualitas di luar ruangan sedang buruk, Anda sebaiknya tidak mengajak anak beraktivitas di luar rumah. Saat ini sudah banyak aplikasi di Android ataupun Apple, yang bisa Anda gunakan untuk memantau kualitas udara.
Ya Moms, sementara kita menunggu kebijakan pemerintah dalam menangani polusi udara, tak ada salahnya untuk ikut ambil peran terlebih dahulu dengan menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.