6 Cara Mudah Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Anak

26 Juli 2018 17:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Freepik)
ADVERTISEMENT
Anak yang pintar berkomunikasi tentu menjadi dambaan semua orang tua. Orang tua jadi minim kesulitan mendeteksi apa yang sedang terjadi pada anak saat sakit dan apa yang diinginkan anak, sebab si kecil dapat menjelaskannya pada Anda.
ADVERTISEMENT
Apalagi hasil riset juga menujukkan, anak yang pintar berkomunikasi memiliki nilai pelajaran yang baik di sekolahnya. Nah, agar si kecil Anda menjadi komunikator yang ulung, coba terapkan trik berikut, Moms.
1. Ajari dan biasakan anak melafalkan kata secara benar. Misalnya 'susu', dan bukan cucu. Apabila ia masih salah dalam mengucapkan kata, koreksi dan bukannya dianggap lucu.
2. Bermain peran atau boneka bersama anak yang melibatkan dialog interaktif. Pura-pura sedang menelepon, atau bermain pasar-pasaran dan melakukan transaksi jual beli, juga bisa menstimulasi anak untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik.
Ilustrasi anak belajar dan membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar dan membaca. (Foto: Thinkstock)
3. Membacakan buku cerita interaktif, misalnya dengan menanyakan kepadanya "kira-kira kenapa, ya, monyet suka gelantungan di pohon?" Ajak juga anak untuk terlibat dan memikirkan alternatif lanjutan kisah dari buku yang sudah pernah dibacanya.
ADVERTISEMENT
4. Memberi anak "panggung" untuk tampil. Misalnya saat ulang tahun teman atau keluarga. Ajak anak maju ke depan untuk bernyanyi, main piano, main sulap, atau aktivitas lain yang disukainya. Cara ini membuat anak belajar berani tampil membawakan diri di hadapan publik. Semakin dini dibiasakan, semakin berkurang rasa takut atau grogi untuk tampil dihadapan umum, Moms.
5. Meminta anak melakukan sesuatu dengan instruksi yang jelas. Contohnya mengembalikan kacamata neneknya, meletakkan buku di rak buku, mematikan televisi dan lain-lain.
6. Menumbuhkan kebiasaan saling menceritakan pengalaman yang terjadi pada hari itu. Misalnya saat sepulang anak sekolah, saat menjelang tidur atau setelah kegiatan makan bersama di meja makan.