7 Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting

16 Januari 2019 14:09 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi Bingung Puting (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Bingung Puting (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bingung puting (nipple confusion) adalah istilah untuk bayi yang menolak menyusu ke payudara ibu, dan hal ini merupakan tantangan menyusui yang umum terjadi karena berbagai sebab. Salah satunya karena penggunaan empeng atau dot dari sejak lahir.
ADVERTISEMENT
Bila ibu tidak sabar dalam menghadapinya dan segera menyerah, maka dapat memengaruhi produksi ASI yang berkurang hingga berujung pada penyapihan dini. Padahal, sekalipun bayi dikatakan bingung puting, ia masih bisa kembali 'mengenali' dan menyusu di payudara Anda, Moms.
Merujuk pada La Leche Leageue Internasional, tanda-tanda bayi yang mengalami bingung puting antara lain: bayi tidak cukup lebar membuka dan melekatkan mulutnya dengan benar ke payudara, bayi menggoyang-goyangkan kepala ketika akan menyusu dan justru menjerit. Selain itu disertai pula dengan ia yang melengkungkan punggungnya saat Anda hendak menyusui, juga bayi tidak menjulurkan lidah ke garis gusi bawah, melainkan ia malah terus mengangkat lidahnya dan bayi terlihat melekat tapi nyatanya tidak mengisap dengan benar.
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
Nah, untuk mengatasi hal itu, cobalah terapkan beberapa cara berikut ini Moms:
ADVERTISEMENT
1. Hentikan pemakaian empeng dan botol dot.
2. Lakukan kontak kulit dengan kulit (skin to skin) sesering mungkin dengan bayi. Skin to skin dapat membantu bayi membangkitkan kembali insting alamiahnya untuk menyusu pada payudara.
3. Susui bayi ketika ia dalam kondisi tenang atau setengah mengantuk. Bila bayi dalam keadaan rewel dan menangis, proses menyusui akan sulit dan hal ini bisa membuat ibu jadi cenderung memaksa bayi untuk menyusu, alhasil malah membuatnya trauma. Sebaliknya, tenangkan dulu bayi Anda dengan cara digendong atau diayun pelan.
4. Perahlah ASI sebelum menyusui, tujuannya agar refleks pengeluaran ASI terjadi sehingga bayi tak perlu menunggu aliran ASI dan mempermudah bayi belajar mengisap payudara.
5. Teteskan ASI ke mulut bayi sebelum bayi melekat pada payudara, sehingga bayi tertarik untuk mengisap setelah melekat.
ADVERTISEMENT
6. Dengan bantuan konselor menyusui, ibu dapat menggunakan suplementer menyusui yang ditempelkan pada payudara sehingga ASI mengalir konstan ketika bayi belajar mengisap payudara ibu.
7. Yang tak kalah penting, pastikan ibu tenang, semangat, konsisten, sabar, tidak lelah, dan tak frustasi saat proses mengatasi bingung puting ini berjalan.
Sebagi informasi tambahan, selama bayi masih mengalami bingung puting, sebaiknya ibu tetap memerah ASI secara rutin setiap 2-3 jam dan pastikan tanda-tanda kecukupan ASI pada bayi terpenuhi selama bayi diberi ASI perah.