Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Istilah bingung puting atau nipple confusion sering ditujukan pada kondisi bayi yang menolak untuk menyusu ke payudara ibu.
ADVERTISEMENT
Ada banyak anggapan jika bingung puting pada bayi disebabkan oleh kebingungan bayi yang sulit membedakan antara dot dan puting ibu. Namun, pakar laktasi asal Kanada, dr. Jack Newman menyangkal hal itu.
Dikutip dari laman resmi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI ), Newman mengatakan jika sebetulnya tidak tepat dikatakan ‘bingung’. Dikarenakan bayi sebenarnya tahu apa yang ia inginkan dan mampu membedakan. Hanya saja, ketika ia mendapat aliran yang lambat ketika menyusu sementara saat menggunakan dot bisa lebih cepat, maka dimungkinkan bayi lebih memilih yang mudah baginya, yaitu dot.
Sari Kailaku, Konselor Menyusui dan Ketua Divisi Riset AIMI Pusat juga menyebut, jika bingung puting tidak selalu ditandai dengan penolakan payudara. Bayi yang sudah ‘lupa’ atau ‘bingung’ sekalipun, masih mungkin bisa menempelkan mulutnya ke payudara ibu. Namun, pola hisapannya tidak lagi sama. Sehingga, ia tidak bisa menghisap ASI secara optimal yang kemudian berakibat menurunnya produksi ASI .
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana tanda-tanda bayi yang bingung puting?
Merujuk pada La Leche Leageue Internasional, setidaknya terdapat tanda-tanda bayi bingung puting sebagaimana terangkum berikut ini:
1. Bayi tidak cukup lebar membuka dan melekatkan mulutnya dengan benar ke payudara
2. Ketika akan menyusu, bayi menggoyang-goyangkan kepala, ia terlihat sedang mencari-cari puting
3. Bayi menjerit, disertai melengkungkan punggungnya saat Anda akan menyusui
4. Bayi tidak menjulurkan lidah ke garis gusi bawah, namun ia malah terus mengangkat lidahnya
5. Seolah bayi terlihat melekat tapi nyatanya tidak menghisap dengan benar
Nah, jika tanda-tanda di atas terjadi pada bayi Anda, maka sebaiknya segera hentikan penggunaan dot . Tetap usahakan memberi bayi ASI dengan gelas kecil, pipet untuk memerah ASI, atau pun sendok kecil.
ADVERTISEMENT
Eratkan bonding yang hangat bersama bayi Anda. Perbanyaklah skin to skin dan dekatkan interaksi dengan bayi. Intinya, buatlah bayi Anda merasa nyaman ketika harus menyusu kembali.