news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

8 Tipe Permainan Anak Sejak Bayi hingga Balita

13 Maret 2018 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda? Setiap anak bermain secara berbeda, sesuai usia, tahapan perkembangan, minat dan bisa juga berdasarkan jenis kelaminnya. Dimulai dengan bermain eksploratif, kemudian bermain fungsional, bermain pura-pura, konstruktif, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikenalkan pertama kali oleh seorang ahli psikologi perkembangan asal Rusia bernama Lev S. Vygotsky yang menaruh pehartian besar pada perkembangan bahasa dan konteks sosial anak.
Menurut Vygotsky, anak pada awalnya tidak punya pengetahuan namun kemudian memperoleh pengetahuan, menginternalisasi pengetahuan yang diperolehnya, dan pada akhirnya belajar untuk dirinya sendiri.
Ini dapat terjadi karena interaksi sosial anak dengan orang dewasa, termasuk di antaranya dengan bermain. Vygotsky lalu menyusun 8 tipe permainan yang dapat menunjukkan tahapan perkembangan anak sejak bayi hingga balita. Apa saja?
1. Bermain Eksploratif (Explaratory Play)
Berhubungan dengan kegiatan ekplorasi mengenal dunia, serta mengindera berbagai hal baru.
Ilustrasi Mainan Balok Susun (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mainan Balok Susun (Foto: Pixabay)
2. Bermain Fungsional (Fuctional Play)
Permainan yang terdiri dai gerakan berulang-ulang yang mengajarkan anak keterampilan motorik praktis, termasuk bermain dengan alat sesuai fungsinya.
ADVERTISEMENT
Misalnya bermain menyiram pasir dalam ember dengan air, kemudian menumpahkannya dan mengulanginya berkali-kali. Semakin anak besar, semakin jarang pula biasanya permainan ini dimainkan.
3. Bermain Pura-pura atau Khayal (Prenten Play)
Ini adalah permainan yang melibatkan kemampuan anak berfantasi dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Meski kedengarannya sulit, anak usia 1 tahun pun sudah dapat melakukannya dalam bentuk sederhana lho, Moms. Misalnya main berpura-pura minum, makan, atau berbicara di telepon.
Ilustrasi Anak Bermain Bersama (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Bermain Bersama (Foto: istimewa)
4. Bermain Social (Social Play)
Permainan ini tidak hanya mementingkan kesenangan akan permainan itu sendiri, melainkan juga melatih anak terampil bermain dengan orang lain.
Ilustrasi Mainan Edukasi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mainan Edukasi (Foto: Pixabay)
5. Bermain Konstruktif (Constructive Play)
Dalam permainan ini, anak berusaha mengungkapkan bagaimana sesuatu hal bekerja atau berproses. Bisa juga, terkait dengan bagaimana sesuatu hal dapat berubah.
ADVERTISEMENT
Misalnya permainan yang berisi kegiatan menyusun, mengurut, mengelompokkan, memisahkan dan memadukan kembali. Lewat permainan tipe ini anak mempelajari unsur-unsur penting seperti warna, ukuran, bentuk, berat, jenis bahan, dan banyak lagi.
Semakin besar anak, umumnya semakin tertarik dia dengan tipe permainan seperti ini.
Anak bermain di pantai (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bermain di pantai (Foto: Thinkstock)
6. Bermain Energetik (Energetic Play)
Berhubungan dengan latihan atau kegiatan yang mendukung pematangan fisik anak. Dengan permainan tipe ini, keterampilan motorik kasar anak dapat terasah. Misalnya memanjat, berjalan, berlari, melompat-lompat, berputar, berguling-guling di rumput atau pasir dan lainnya.
7. Bermain Meniru Orang Lain (Modelling Play)
Tipe permainan ini didasarkan pada kegiatan mengamati apa yang dilakukan orang lain, kemudian anak meniru atau mencontohnya.
com-Mainan Anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Mainan Anak (Foto: Thinkstock)
8. Bermain Mengendalikan Keterampilan (Skillful Play).
ADVERTISEMENT
Tipe permainan yang mengasah banyak keterampilan -terutama keterampilan motorik halus agar lebih terkendali. Biasanya melibatkan gerakan-gerakan kecil atau halus serta aktivitas sekuensial (berurutan) yang kompleks.
Permianan tipe ini juga berguna untuk menguatkan otot-otot, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Nah, sudah bermain apa saja si kecil bersama Anda selama ini Moms?