Alasan Bayi dan Balita Sebaiknya Tidak Diberi Durian

22 Juli 2019 11:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi durian Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi durian Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Buah durian, mungkin bukan merupakan buah yang sering diberikan orang tua pada bayi dan balita. Namun, bukan berarti tidak ada yang memberikannya sama sekali. Maklum saja, banyak orang Indonesia menyukai buah ini. Selain enak, harumnya yang khas dan dagingnya yang lembut disebut-sebut bisa membuat ketagihan.
ADVERTISEMENT
Apakah Anda dan keluarga termasuk yang menyukainya, Moms? Bila ya, Anda perlu tahu bahwa durian ternyata juga kaya akan nilai gizi. Selain mengandung kadar gula yang tinggi, tetapi juga mengandung protein, vitamin, dan kalsium, fosfor, zat besi, dan elemen lainnya yang kaya. Dengan kata lain, tidak hanya memanjakan lidah durian juga bisa memberi kita nutrisi dan energi.
Tapi kembali ke bayi dan balita, bila hendak memberikan buah ini untuk mereka Anda perlu berpikir dua kali, Moms. Seperti sudah dijelaskan di atas, buah durian mengandung kadar gula yang tinggi sehingga tidak cocok untuk bayi.
bayi makan durian Foto: Shutterstock
Bayi memang tidak disarankan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. Karena kemampuan kerja ginjal bayi masih rentan, mengkonsumsi makanan-makanan seperti ini lebih berbahaya bagi mereka daripada bagi orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Kemampuan kerja ginjal bayi ini pula yang membuat kebutuhan gula dan garam pada bayi sangat rendah, tak sampai 1 gram per hari. Sementara setiap hari, bayi sudah memperoleh kebutuhan ini dari ASI ataupun susu formula yang diminumnya. Artinya, bayi tidak perlu lagi mengonsumsi makanan (atau minuman) lain yang mengandung garam dan gula.
Bagaimana bila bayi diberi makanan dengan kadar gula (atau garam) yang melebihi kebutuhannya? Ginjal bayi harus bekerja lebih keras dan hal ini bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit ginjal di saat dewasa. Tidak mau, kan?
Ilustrasi Biji Durian Foto: Shutterstock/SEE D JAN
Anda juga perlu tahu, serat makanan dalam durian tetap harus dikunyah. Karena gigi bayi belum sepenuhnya berkembang, bayi akan cenderung menelan durian tanpa mengunyah dengan cukup. Padahal, durian yang kaya serat ini akan menyerap air dan membengkak di usus dan perut. Jika bayi makan terlalu banyak durian, ususnya bisa tersumbah dan terjadi konstipasi.
Ilustrasi anak balita menangis karena sakit Foto: Shutterstock
Tidak hanya itu, menurut pengobatan tradisional China, durian termasuk dalam "makanan panas". Jika bayi makan durian terlalu banyak, tubuhnya akan mengumpulkan terlalu banyak "panas" yang diyakini tidak baik bagi bayi. Bayi yang makan durian terlalu banyak juga dipercaya akan mudah mengalami sakit tenggorokan, dysphoria, hingga insomnia.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk balita, pemberian durian juga perlu Anda pertimbangkan dengan seksama. Pasalnya, tumbuh kembang setiap anak berbeda sehingga berbagai masalah yang dapat dialami bayi (jika makan durian terlalu banyak) bisa saja dialami juga oleh balita. Mungkin sedikit mencicipi boleh-boleh saja, terutama bila anak sudah berusia 2 tahun. Tapi sekali lagi karena kandungan gula durian yang tinggi, batasilah jumlahnya.