Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Alasan Kenapa Ibu Menyusui Tidak Boleh Stres
30 Juli 2018 21:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Stres secara otomatis dapat memengaruhi hormon oksitosin, yang perannya tidak boleh dianggap sepele dalam menghasilkan ASI yang berkualitas. Hormon oksitosin atau yang disebut juga hormon cinta merupakan hormon yang berperan penting untuk merangsang keluarnya ASI.
Hormon inilah yang sangat dipengaruhi oleh suasana hati yang dirasakan ibu. Oleh karena itu, jika ibu stres, ASI tidak bisa mengalir dengan baik karena hormon oksitosin tersendat.
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setidaknya ada 6 hal yang umumnya menjadi sumber stres para ibu menyusui . Anda perlu mengetahui sumber-sumber ini agar dapat mengantisipasinya. Apa saja?
Pertama, khawatir karena merasa kualitas ASI-nya tidak cukup baik untuk bayi. Kedua, takut bentuk tubuh atau payudaranya berubah. Ketiga, stres akibat perubahan gaya hidup terutama jika ini adalah pengalaman menyusui pertama kali. Keempat, takut terjangkit penyakit selama masa ASI eksklusif. Kelima stres karena merasa pemberian ASI kurang praktis bagi ibu yang bekerja dan yang keenam stres karena tidak mendapat dukungan menyusui dari orang-orang terdekat.
Nah, untuk menghindari stres, sebisa mungkin ciptakanlah mood positif, agar aliran ASI lancar dan bayi bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan setiap harinya. Perasaan tenang dapat membuat kinerja oksitosin berjalan dengan baik, sehingga timbul rasa nyaman menyusui dan membuat produksi ASI berlimpah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dukungan suami dan keluarga juga punya peran yang sangat penting terhadap kelancaran ASI yang dihasilkan ibu menyusui . Ibu yang mendapat dukungan menyusui dari orang-orang terdekatnya akan merasa dicintai dan bahagia.