Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit orang tua yang mulai membiasakan anak balita tidur terpisah. Kalaupun belum berjalan mulus, setidaknya kamar si kecil sudah mereka sediakan. Tak jarang, salah satu fasilitas yang ada di kamar adalah TV.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan Sleep Health, dilansir Science Daily, sekitar 36 persen anak berusia 3 hingga 5 tahun memiliki televisi di kamar mereka. Sepertiganya tidur dengan kondisi televisi menyala dengan program untuk orang dewasa.
Hasilnya, balita yang tidur dengan televisi menyala justru membuat kualitas tidur malamnya memburuk! Walaupun siangnya mereka tidur, namun itu ternyata tak bisa menggantikan kualitas tidur malamnya.
"Banyak orang tua yang berasumsi bahwa televisi membantu balita untuk rileks. Tapi itu ternyata tidak benar. Justru sebaliknya, justru balita tidak bisa tidur nyenyak," kata Amherst Rebecca Spencer, peneliti dan ahli saraf dari Universitas Massachusetts.
American Academy of Pediatrics juga menyarankan, agar balita hanya boleh menonton televisi selama satu jam saja serta ada orang tua yang mendampingi. World Health Organization (WHO) menekankan pentingnya aturan itu diikuti, agar balita mendapat kualitas tidur yang baik demi kesehatan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Psikolog Ajeng Raviando dari Konsultan Psikologi dan Hipnoterapi Daya Insani mengatakan, sebenarnya TV tidak perlu diberikan selama tidak terlalu dibutuhkan. Menurutnya, daripada diletakkan di kamar, lebih baik diletakkan di ruang keluarga. Hal itu bisa membangun ikatan emosional antar anggota keluarga.