Alasan untuk Tidak Tutup Mata saat Mengejan Waktu Melahirkan

5 Oktober 2019 12:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi detik-detik menjelang persalinan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi detik-detik menjelang persalinan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat proses melahirkan berlangsung, Anda memang akan dihadapkan dengan rasa sakit akibat kontraksi. Saking sakitnya, mungkin Anda menjadi refleks ingin selalu menutup mata demi meminimalisir rasa sakitnya.
ADVERTISEMENT
Tapi ternyata hal ini salah kaprah, Moms. Mengutip laman Mother Raising Baby, menutup mata saat proses melahirkan yang sedang berlangsung, justru membuat otak akan fokus pada rasa sakit.
Hal ini juga diutarakan oleh dr. Dyana Safitri Velies, Sp.OG, M.Kes, selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang praktek di Siloam Hospitals, Tangerang. Dirinya tidak menganjurkan ibu yang sedang dalam proses melahirkan untuk menutup mata.
“Tidak disarankan untuk merem, supaya matanya tidak merah dan pembuluh darahnya tidak pecah,” ujarnya saat dihubungi kumparanMOM melalui sambungan telepon pada Kamis (3/10).
Wajah ibu yang baru melahirkan. Foto: Shutter Stock
Ya, Moms, memejamkan mata saat proses persalinan dapat membuat pembuluh mata pecah karena memberikan tekanan pada mata. Selain itu, saat proses melahirkan berlangsung Anda juga tidak disarankan untuk menangis dan berteriak. Sebab menangis dan berteriak justru akan membuang-buang energi, Moms.
ADVERTISEMENT
“Saat melahirkan, itu membutuhkan energi untuk ngeden, kan. Jadi sebaiknya seluruh energi (itu tidak dibuang untuk) nangis atau teriak karena nanti energi (jadi) terpecah. Padahal (energi) lebih dibutuhkan (untuk ngeden),” jelasnya.
Lebih lanjut, dr Dyana menyarankan agar ibu dalam proses persalinannya, juga harus fokus dan memperhatikan cara mengejan yang benar.
“Jadi tekanan ada di perut kemudian seperti buang air besar, bukan ngegerem di leher,” jelasnya.
Sementara itu, masih ditemukan ibu yang dalam proses melahirkan justru memberi tekanan atau menggeram di leher. Alhasil menyebabkan wajah dan matanya menjadi merah dan energinya menjadi berkurang.
Ilustrasi ibu yang baru melahirkan. Foto: Shutterstock
Anda jangan khawatir, sekalipun terlihat beberapa pantangannya, menjalani proses melahirkan juga bisa berlangsung rileks. Misalnya ketika suami mendampingi, Anda bisa menggenggam tangan dan tatap matanya, agar rasa sakit dapat teralihkan.
ADVERTISEMENT
Bisa juga membayangkan bayi Anda sedang melewati vagina secara perlahan, berhasil keluar secara lancar. Terkait waktu yang dibutuhkan untuk mengejan dalam proses melahirkan, tergantung pada kondisi Anda dan bayi.
Umumnya untuk ibu yang baru melahirkan anak pertamanya bisa memakan waktu hingga beberapa jam. Sementara jika Anda sudah pernah melahirkan, tahap mengejan atau mendorong bayi keluar dapat berlangsung kurang dari 10 menit.