Amankah Memelihara Kucing Saat Hamil?

26 Juli 2018 8:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memelihara kucing saat hamil menjadi kekhawatiran bagi banyak calon ibu. Sebab banyak yang beranggapan bahwa memelihara kucing selama hamil bisa membuat ibu terinfeksi toksoplasma, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit toxoplasma gondii. Benarkah hal tersebut Moms?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman What to Expect, memelihara kucing sebenarnya aman-aman saja bagi ibu hamil yang sudah terbiasa dan cukup lama memelihara kucing. Sehingga ia tidak perlu membuang ataupun menitipkan kucingnya kepada teman atau keluarga untuk dirawat selama kehamilan.
Para ahli percaya bahwa calon ibu yang sudah terbiasa memelihara kucing sebelum hamil sangat mungkin pernah terkena toksoplasmosis sehingga kini saat sedang hamil, ia sudah kebal terhadap penyakit itu. Tapi, untuk memastikan apakah sudah kebal atau tidak, Anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan medis lebih dulu.
Bila hasilnya ternyata tidak kebal, pilihan untuk tetap melanjutkan memelihara kucing ada di tangan Anda. Namun, para ahli tetap percaya, bahwa kehamilan Anda tetap aman meskipun tubuh Anda belum kebal terhadap toksoplasma, asal dengan melakukan kiat-kiat di bawah ini sebagai tindak pencegahan untuk menghindari infeksi toksoplasma.
ADVERTISEMENT
1. Bawalah kucing peliharaan Anda ke dokter hewan untuk mengetahui apakah kucing tersebut dapat menularkan toksoplasma atau tidak. Bila ya, masukkan kucing Anda ke dalam kandang selama kucing mendapatkan pengobatan.
Ingat, jangan mendekatinya selama 6 minggu ya, Moms. Karena pada rentang waktu itulah kuman toksoplasma dapat ditularkan. Bila merasa perlu, minta bantuan orang lain untuk merawat kucing Anda selama rentang waktu tersebut.
Namun, bila hasil pemeriksaan kucing Anda tidak menularkan toksoplasma, maka pastikan kucing tersebut tidak memakan daging mentah, berkeliaraan di luar rumah, memakan tikus atau burung atau bermain dengan kucing.
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
2. Jagalah selalu kesehatan kucing dan jangan lupa beri imunisasi sesuai dengan saran dari dokter hewan.
3. Pastikan pasir sanitasi kucing yang ada di rumah Anda diganti setiap hari. Tapi mintalah bantuan orang lain untuk melakukan hal ini. Namun bila Anda harus sendiri melakukannya, jangan lupa mengenakan sarung tangan sekali pakai dan cucilah tangan Anda dengan seksama setelahnya.
ADVERTISEMENT
4. Kenakan sarung tangan saat berkebun. Jangan berkebun di tanah yang mungkin menjadi tempat kucing buang air besar selain di bak pasir khusus yang sudah Anda sediakan.
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memelihara kucing saat hamil (Foto: Thinkstock)
5. Cucilah semua buah dan sayuran sebelum dimakan, kupas kulitnya atau masaklah sayurannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
7. Hindari mengonsumsi daging mentah, daging setengah matang atau susu yang tidak dipasteurisasi.
7. Cucilah tangan dan perlatan dapur Anda hingga benar-benar bersih setelah tersentuh daging mentah.