Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Anda Malas Sekolah? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya
15 Januari 2019 13:19 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Anak yang malas sekolah, sering kali membuat Anda jengkel di pagi hari. Tapi, sebelum memarahi si kecil yang tak bersemangat masuk sekolah, ada baiknya Anda mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, Moms. Nah Moms, berikut 3 faktor yang bisa memicu anak Anda malas pergi ke sekolah.
ADVERTISEMENT
1. Di-bully oleh teman-temannya
Mengutip laman Learning Liftoff, sebuah penelitian menunjukan bahwa sekitar 160 ribu siswa kehilangan minatnya untuk pergi ke sekolah akibat di-bully oleh teman-teman sekolahnya. Bahkan 64 persen dari jumlah siswa tersebut, mengaku telah dilecehkan oleh teman-temannya sendiri. Jika anak Anda menunjukan tanda-tanda di-bully oleh teman-temannya (anak jadi pendiam atau ketakutan setiap mau pergi ke sekolah) coba ajak si kecil berbicara baik-baik, Moms. Tanyakan apa yang terjadi di sekolahnya dan cari solusi bersama untuk mengatasi rasa takutnya pergi ke sekolah.
2. Bosan berada di sekolah
Rasa bosan juga bisa menjadi faktor anak malas pergi ke sekolah, terutama jika ia sedang mempelajari topik yang tidak disuka. Jika hal ini sampai terjadi pada anak Anda, coba diskusikan apa yang bisa Anda lakukan agar si kecil tidak lagi bosan dengan pelajaran ataupun aktivitas di sekolah.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa mengajak mereka pergi jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran. Selain itu, doronglah anak Anda untuk bergabung ke dalam kegiatan sekolah yang memang diminati. Misalnya, klub olahraga, musik, drama, atau menari.
3. Kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah
Faktor lain yang menyebabkan anak malas pergi ke sekolah adalah karena mereka tidak bisa mengikuti pelajaran. Nilai yang menurun bisa menjadi tanda, anak tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Jika hal itu terjadi, coba tawarkan bimbingan belajar pada anak.
Selain itu, Anda juga bisa berbicara pada gurunya, tentang situasi yang dialami oleh anak. Menawarkan mengikuti kelas tambahan sepulang sekolah juga bisa Anda lakukan. Meski begitu, lihat dulu kondisi anak ya, Moms. Jika anak justru merasa semakin tertekan akibat padatnya jadwal pelajaran tambahan, sebaiknya Anda mencari solusi lain agar anak bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya.
ADVERTISEMENT