Anak dengan Autisme, Mulai Umur Berapa Bisa Dikenali Tandanya?

4 April 2019 10:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi asyik bermain sendiri bisa jadi tanda autisme. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bayi asyik bermain sendiri bisa jadi tanda autisme. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Anak dengan autisme perlu didiagnosis sejak dini. Alasannya, anak dengan gangguan perkembangan kompleks itu butuh penanganan khusus agar untuk dapat dimengerti kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Yang sering jadi pertanyaan orang tua, mulai umur berapa anak dapat diketahui memiliki gangguan autisme?
Menurut psikolog klinis anak Belinda Agustya M.Psi. dari klinik Rainbow Castle, perilaku autisme sebenarnya sudah terlihat sejak bayi. Namun lebih jelas saat anak berusia 6 bulan, yakni ketika ia seharusnya sudah bisa merespons interaksi, namun tampak cuek.
“Bayi usia 6 bulan saat diajak interaksi, disenyumin, seharusnya senyum balik. Sudah ada senyum sosial. Tapi anak dengan autisme, biasanya enggak senyum balik, enggak tertawa. Diajak main cilukba, enggak excited. Mereka juga kalau main asyik sendiri,” jelas Belinda saat dihubungi kumparanMOM pada Rabu (3/04).
Bermain cilukba dengan bayi. Foto: Shutter Stock
Penjelasan Belinda senada dengan hasil penelitian di Kanada yang dipublikasikan International Journal of Developmental Neuroscience pada 2005. Sebanyak 200 bayi yang memiliki kakak dengan autisme, dianalisis perkembangannya dari lahir hingga usia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan bahwa anak dengan autisme sudah menunjukkan perilaku yang berbeda mulai usia 6 bulan. Mengutip laman resmi McMaster University, Kanada, perilaku yang dimaksud adalah temperamen pasif, mudah marah, terpaku pada suatu objek dalam waktu yang lama, kurangnya interaksi sosial, ekspresi wajah berkurang seiring mendekati usia 12 bulan.
Belinda menambahkan ciri anak dengan autisme akan semakin jelas begitu menginjak usia 1 tahun, yakni berkaitan dengan keterlambatan bicara. Umumnya anak berusia 1 tahun sudah mengucapkan kata pertama dan rajin menggumam.
Anak dengan autisme memiliki keterlambatan bahasa. Foto: Shutterstock
“Umur satu tahun biasanya belum ada kata pertama. Bahkan ada juga anak dengan autisme yang enggak mumbling atau bergumam. Mereka enggak nengok saat dipanggil namanya, padahal usia 1 tahun seharusnya sudah bisa merespons,” jelas Belinda.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri autisme pada anak juga akan semakin jelas pada usia 1,5 tahun hingga 3 tahun. Pada usia ini, anak pada umumnya mulai berinteraksi dengan anak-anak lain. Kemampuan bahasanya sudah semakin berkembang. Namun jika perkembangan bahasa dan interaksi si kecil menunjukkan keterlambatan, sebaiknya segera konsultasikan ke psikolog.
Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak untuk selalu dicek tumbuh kembangnya. Dengan begitu keterlambatan bahasa dan kemampuan sosial yang berkaitan dengan autisme dapat diidentifikasi sejak usia 18 bulan atau lebih awal.
Ciri autisme lain diantaranya anak sulit mentoleransi perubahan, sangat terpaku pada pola, memiliki minat yang terbatas, sangat sensitif terhadap sentuhan (hypersensitive) atau tidak merespon sentuhan (hyposensitive), dan suka mengulang gerakan yang tak bertujuan.
ADVERTISEMENT
“Misalnya mereka suka menggerak-gerakkan tangan berulang tanpa tujuan atau headbanging padahal enggak ada apa-apa,” tambah Belinda.
Anak bermain sendiri. Foto: Thinkstock
Autisme pada bayi memang tak mudah didiagnosis karena milestone tiap anak berbeda. Misalnya, tak semua bayi mengucapkan kata pertama pada usia 8 bulan.
Namun menurut Belinda, jika orang tua mencurigai anaknya menunjukkan perilaku yang mirip dengan autisme, sebaiknya sedini mungkin dikonsultasikan ke ahli.
“Jika memang ada keterlambatan milestone, enggak ada salahnya konsultasi ke psikolog klinis anak atau dokter tumbuh kembang. Karena diagnosis autisme sendiri sudah bisa dijalankan sejak dini. Jika ternyata bukan autisme, tetap bisa didiagnosis gangguan lain kenapa anak belum bisa ngomong atau jalan sesuai usia,” tutup Belinda.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa orang tua lah yang paling baik dalam mengenali gejala awal autisme. Anda dan pasangan lah yang paling tahu perkembangan si kecil. Tapi jangan hanya berasumsi Moms, segera konsultasikan ke ahli agar penanganan anak dengan autisme tidak terlambat.
ADVERTISEMENT