Anak Kepergok Masturbasi, Orang Tua Harus Bagaimana?

16 Maret 2019 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang sedang diberi nasihat oleh orang tuanya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang sedang diberi nasihat oleh orang tuanya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Suatu hari nanti, bukan tak mungkin anak Anda yang tampak polos dan menggemaskan kepergok masturbasi. Pada momen itu, si kecil bisa saja akan merasa canggung, panik sekaligus malu. Namun respon Anda selanjutnya akan sangat menentukan, Moms.
ADVERTISEMENT
Memang wajar saja jika Anda panik. Tapi sebelum menghakimi perbuatannya, sebaiknya pahami dulu alasan anak melakukan hal itu.
Mengutip laman Baby Center, masturbasi adalah bagian dari eksplorasi tubuh. Saat anak belajar melompat, lari, atau pun melempar, dia melakukannya karena penasaran. Begitu pula saat ia menyentuh dan memainkan alat kelaminnya, seperti menempelkan penisnya ke bantal maupun ke dinding, maka itu tergolong masturbasi. Ya, si kecil mungkin melakukannya hanya hanya penasaran.
Ilustrasi anak laki-laki Foto: Pixabay
Ya Moms, anak tak hanya penasaran tentang lingkungan sekitar, melainkan juga tentang tubuhnya sendiri. Ia bertanya-tanya kenapa tubuhnya bisa berbeda dengan orang tua dan saudaranya yang berbeda jenis kelamin.
Setelahnya menyentuh kelaminnya, anak jadi mengerti dari bagian itu ia bisa mendapatkan sensasi yang menyenangkan. Tak ayal, si kecil jadi mengulanginya.
ADVERTISEMENT
Orang dewasa mungkin menganggap ada yang salah dengan anak sehingga mereka cenderung bereaksi berlebihan. Padahal seringnya, tujuan anak menyentuh alat kelamin bukan karena perasaan seksual. Namun, karena penasaran saja.
Dilansir Parenting, masturbasi biasa dilakukan anak-anak mulai usia 4 tahun. Sekali lagi, bukan berarti ada yang salah pada anak, juga bukan indikator anak Anda akan menjadi pecandu seks nantinya.
Lalu apa yang mesti orang tua lakukan?
Ilustrasi Berpikir Foto: rMeghann/Pixabay
Yang jelas Anda tidak boleh panik. Berusahalah setenang mungkin saat memergoki anak sedang masturbasi. Berikan dia ruang untuk memproses apa yang baru saja terjadi. Karena bisa jadi dia sedang sangat malu maupun tetap memainkan alat kelaminnya, sekalipun Anda tengah memerhatikannya.
Anda mungkin juga pernah memberitahunya bahwa area intim itu hanya dia sendiri yang boleh menyentuhnya. Alhasil si kecil jadi berpikir yang ia lakukan tidak melanggar peraturan Anda.
ADVERTISEMENT
Jadi tak perlu menegurnya secara berlebihan, Moms. Semakin Anda bereaksi berlebihan, anak semakin penasaran untuk melakukannya lagi. Alih-alih menghakiminya, beri anak kesibukan yang menarik sehingga ia tak punya terlalu banyak waktu luang untuk memainkan alat kelaminnya.
Ya Moms, masturbasi sama seperti mengupil bagi anak-anak. Ia melakukannya karena sedang bosan dan tangannya tidak punya kegiatan.
Namun jika masturbasi sangat sering dilakukan anak, wajar saja jika Anda khawatir. Dikutip dari laman Kid’s Health, sering melakukannya bisa jadi tanda bahwa si kecil sedang stres dan butuh pengalihan untuk merasa lebih baik. Misalnya ia stres karena orang tuanya bercerai atau ada masalah di sekolahnya.
Dalam kasus tersebut, perilaku anak sering disalahartikan sebagai dampak pelecehan seksual yang mungkin dialaminya. Padahal tak selalu.
ADVERTISEMENT
Jika penyebabnya karena stres, yang bisa orang tua lakukan adalah mengalihkan waktu luang anak untuk kegiatan positif dan membatasinya waktunya sendirian di dalam kamar.
Jangan dianggap tabu, Anda juga bisa membicarakan masturbasi dan pendidikan seks sesuai usia anak. Menurut psikolog perkembangan dari Amerika, Mussen Satterfiled, orang tua mesti menjawab pertanyaan anak tentang masalah seksualitas dengan jujur, realistis, dan dengan cara yang santai namun logis.
Tahapan Pendidikan Seks Sesuai Usia Anak Foto: Shutterstock
Sebelum menjawab pertanyaan mereka, Anda lebih dulu menanyakan hal yang diketahui anak, tujuannya supaya pemahamannya yang salah bisa dikoreksi. Mungkin saja, anak dapat informasi menyimpang dari teman atau orang lain.
Tapi ingat, hindari membanjiri anak dengan berbagai informasi. Cukup dengan menjawab yang ditanyakannya saja dan sesuai usianya ya, Moms.
ADVERTISEMENT