Apakah Balita Masih Perlu Minum Susu Formula? Ini Kata Dokter

21 Oktober 2018 12:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita yang sehat tidak perlu diberi susu formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Balita yang sehat tidak perlu diberi susu formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Saat anak masuk usia balita, salah satu hal yang sering ditanyakan para ibu ke dokter anak adalah soal konsumsi susu formula. Misalnya soal apakah masih perlu minum susu formula? Atau harus diberi susu jenis lain? Pertanyaan ini memang wajar, karena setiap ibu pasti ingin memberikan anaknya nutrisi yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kebanyakan dokter anak merekomendasikan ibu untuk menyusui anaknya sebagai makanan utama dan satu-satunya sejak anak lahir hingga usia 6 bulan dan boleh diteruskan hingga usia dua tahun, Moms.
Tapi bagi mereka yang memilih untuk tidak atau tidak dapat menyusui anaknya, biasanya dokter akan merekomendasikan susu formula yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan bayi hingga usianya mencapai 1 tahun.
Lantas bagaimana setelah anak berusia satu tahun?
Sajikan basko dengan sayuran dan bahan sehat lain untuk anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sajikan basko dengan sayuran dan bahan sehat lain untuk anak (Foto: Shutterstock)
"Setelah satu tahun, anak-anak yang sehat dan normal tumbuh-kembangnya harus dialihkan ke diet atau pola makan seimbang," ujar Justin Smith, M.D., dokter spesialis anak dan Anggota Penasihat Medis untuk Kesehatan Anak di Fort Worth, Texas sebagaimana dikutip dari laman Check Up News Room.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Justin mengatakan, susu sapi atau susu formula dapat digunakan sebagai sumber kalori, protein, dan kalsium bagi anak, tetapi bukan berarti harus diberikan. Jika anak tidak menyukainya, atau Anda memilih untuk tidak memberikannya, anak bisa saja memperoleh kalori, protein dan kalsium dari sumber atau bahan makanan lainnya.
Ilustrasi susu formula.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. (Foto: Thinkstock)
Memang, produsen susu formula biasanya menambahkan komponen tambahan seperti probiotik dan DHA dalam produknya untuk menarik konsumen. Para produsen umumnya juga membuat kaleng atau kemasan susu formula untuk balita mirip dengan susu formula bayi, sehingga Anda mungkin merasa ini adalah transisi yang tepat untuk anak.
"Tapi sebenarnya ya, tidak begitu," tukas Justin, "Kecuali ada rekomendasi atau diresepkan oleh dokter anak Anda. Bila tidak ada, tidak usah saja," tegas dokter yang juga dikenal dengan panggilan The Doc Smitty melalui akun Twitter-nya @TheDocSmitty. Ia juga memberi 3 alasannya:
ADVERTISEMENT
1. Umumnya memiliki bahan yang tidak direkomendasikan para dokter untuk balita seperti sirup jagung dan pemanis kalori lainnya.
2. Bila Anda meyakini DHA bisa menambah perkembangan atau kecerdasan anak, biasakan saja balita Anda makan ikan.
3. Setelah usia 1 tahun seharusnya anak sudah mendapatkan banyak kalori dan nutrisi dari sumber makanan lain sehingga tidak membutuhkan tambahan kalori dan nutrisi dari susu formula. Sekali lagi kecuali ada kondisi khusus pada anak yang membuat dokter meresepkannya. Jadi sekarang sudah jelas kan, Moms?