Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Air putih memang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun itu baru bisa diberikan kepada balita ketika ia mencapai usia enam bulan dan mulai makanan pendamping ASI. Sekarang ini, terdapat berbagai macam jenis air yang ditawarkan dan diklaim mengandung banyak manfaat baik, salah satunya air alkali.
ADVERTISEMENT
Tapi apa ya alkali itu? Melansir dari Mom Junction, air alkali merupakan air terionisasi yang memiliki pH lebih dari 7. Minum air yang bersifat basa diyakini bisa mempengaruhi pH tubuh, dan semakin tinggi pH tubuh maka akan semakin baik. Lantas, apakah air alkali aman untuk dikonsumsi balita?
Sebenarnya belum banyak penelitian yang membuktikan apakah air alkali lebih baik dikonsumsi balita daripada air keran yang dimasak. Melansir dari Parenting FirstCry, ada beberapa proyek penelitian yang membuktikan bahwa air alkali dipercaya memiliki mineral yang membantu mengurangi refluks asam pada balita.
Untuk itu kumparanMOM menanyakannya ke Dokter spesialis Anak dr. Reza Abdussalam dari Brawaijaya Hospital, Jakarta. Ia mengatakan kebenaran air alkali baik untuk kesehatan, bisa ditinjau ulang, karena kajiannya belum terbukti.
"Sebenarnya, perubahan pH di dalam darah bukan dipengaruhi oleh apa yang kita minum. Tapi berasal dari organ paru-paru dan ginjal," kata dr. Reza saat diwawancarai kumparanMOM, Selasa (15/10). Namun ketika ditanya seberapa aman memberikan kepada balita, ia mengatakan tidak menjadi masalah selama toleransi ke tubuh baik.
ADVERTISEMENT
Bila Anda ingin memberikan balita air alkali, perhatikan hal berikut, seperti yang dirangkum dari Parenting First Cry, yakni: hindari memberikannya 30-45 menit sebelum makan, tidak mencampur air alkali dalam makanan bayi Anda, dan hindari memberikannya saat ia sedang dalam pengobatan apapun.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini