Bayam Merah vs Bayam Hijau untuk Bayi, Mana Lebih Sehat?

7 April 2018 8:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayam merah vs Bayam hijau (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayam merah vs Bayam hijau (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat usianya menginjak usia 6 bulan, bayi siap diberi makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI). Selain serelia atau berar untuk dijadikan bubur, Anda dapat membuat MPASI bergizi dari aneka sayuran.
ADVERTISEMENT
Bahkan, banyak ahli gizi yang menyarankan orang tua untuk mengenalkan sayuran-sayuran ini lebih dulu kepada bayi saat ia mulai mengonsumsi MPASI. Alasannya, sayuran mudah dicerna, memiliki rasa manis alami, dan tekstur yang lembut. Sayuran juga mudah dipadupadankan dengan jenis makanan lain.
Semakin bertambah usia bayi, semakin banyak juga jenis sayuran yang dapat Anda berikan padanya. Bayam, misalnya. Sayuran ini termasuk salah satu sayuran yang paling sering digunakan untuk MPASI. Anda bisa mengolah bayam ke dalam bubur tim yang lembut atau sayur segar bayam yang dihaluskan sesuai dengan kemampuan bayi mencerna.
Bayam dikenal mengandung banyak nutrisi, mulai dari vitamin A, vitamin C, fosfor, tiamin, folat, kalium, magnesium, natrium, asam pantotenat, niacin, riboflavin, besi, selenium, tembaga dan mangan. Bayam juga kaya antioksidan.
ADVERTISEMENT
Dengan kandungan nutrisi yang kaya ini, bayam dapat membawa banyak manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh bayi. Bayam juga dipercaya dapat menjaga kesehatan kulit, sistem saraf, kesehatan mata, hingga menjaga bayi dari gangguan pencernaan.
Ilustrasi bayi makan daging. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan daging. (Foto: Thinkstock)
Di pasaran, umumnya Anda menemukan dua jenis bayam yaitu bayam hijau dan bayam merah. Apa bedanya? Mana yang lebih sehat untuk bayi? Bayam hijau dan merah sama-sama memiliki manfaat kok, Moms. Tapi memang, ada beberapa perbedaaan di antara keduanya. Apa saja?
Kandungan mineral kalsium, vitamin B3 (niasin) dan antosianin-pigmen alami bayam merah lebih tinggi dibandingkan bayam hijau. Sementara bayam hijau memiliki kandungan klorofil dan betakaroten lebih tinggi daripada bayam merah.
Bayam merah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayam merah (Foto: Thinkstock)
Bila ingin mengetahui lebih detil, umumnya orang juga akan membandingkan kandungan energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, serat hingga zat besi dan vitamin C antara bayam hijau dan bayam merah. Dengan perbandingan ini, umumnya dapat diketahui bahwa bayam merah memang mengandung lebih banyak nilai nutrisi dibandingkan bayam hijau.
ADVERTISEMENT
Tetapi sebenarnya ada begitu banyak hal yang dapat mempengaruhi kualitas bayam baik itu hijau ataupun merah. Misalnya kondisi tanah, pupuk yang dipakai, pengemasan, kesegaran, pengolahan dan banyak lagi.
Karena itu, Anda tak perlu repot membandingkanya sampai sedemikian rupa, Moms! Apalagi sampai ngotot mencari bayam merah yang biasanya lebih sulit ditemukan daripada bayam hijau.
Bayam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayam (Foto: Thinkstock)
Tak perlu juga memaksakan diri membeli bayam merah impor bila memang di sekitar Anda lebih banyak yang menjual bayam hijau lokal. Produk sayur (juga buah-buahan) lokal yang dapat Anda beli dalam keadaan segar, tidak layu atau rusak akan lebih baik dan sehat bagi si kecil dibandingkan produk pertanian yang didatangkan dari tempat yang jauh.
Pastikan saja Anda memilih sayur bayam yang segar dan warna daunnya gelap. Baik itu merah maupun hijau, bayam yang daunnya lebih gelap memiliki kandungan nutrisi dan gizi lebih tinggi daripada bayam yang berwarna lebih terang.
ADVERTISEMENT