Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bayi juga Bisa Sakit Kepala, Ini Ciri-cirinya
16 Januari 2019 12:36 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Menangis dan rewel merupakan cara bayi dalam berkomunikasi, menandakan ada yang sedang tidak beres dengan dirinya. Salah satunya akibat ia sedang dilanda sakit kepala.
ADVERTISEMENT
National Headache Foundation melaporkan, penyebab sakit kepala pada bayi bisa karena lapar, tubuhnya tegang, stres, sinus, sedang tumbuh gigi, sakit telinga, dehidrasi, pilek, flu, bahkan trauma karena kecelakaan atau jatuh yang melibatkan bagian kepala.
Selain menangis, ciri bayi tengah sakit kepala yang bisa Anda lihat adalah kedua tangannya berusaha menggapai kepalanya. Bayi juga menjadi lebih mudah marah, membenturkan kepala, dan terbangun di malam hari. Bayi yang sedang sakit kepala sebelah biasanya juga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Kasihan dan tak tega ya, Moms.
Membuat bayi agar lekas tidur untuk beristirahat dapat redakan sakit kepalanya, Moms. Dikutip dari laman Live Strong, obat pereda sakit kepala memang banyak ditemui di pasaran, namun sebaiknya hindari pemberian obat tanpa resep dokter apalagi pemberiannya selama lebih dari 3 hari, sebab dapat merusak hati dan organ lainnya.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut laman Mayo Clinic, mengompres bayi dengan kompres dingin bisa mengurangi rasa sakit kepala. Tapi jangan terlalu dingin, sebab itu justru bisa meningkatkan rasa sakit. Pastikan pula ia cukup terhidrasi, yaitu dengan menyusuinya lebih sering.
Jika sakit kepala sering datang yaitu sudah lebih dari satu hari, rasa sakitnya cenderung semakin parah yang bisa diketahui dengan anak yang menangis terus-terusan, juga diikuti gejala lain seperti demam, mual, dan muntah lekas pergi ke dokter, Moms. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi Anda untuk mendiagnosis masalahnya.
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pengukuran lingkar kepala, tekanan darah, tinggi, dan berat badan bayi. Dokter juga akan menanyakan riwayat penyakit keluarga Anda, juga menanyakan informasi detail terkait kapan bayi Anda merasakan sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Meski terdengar seperti penyakit sepele, tapi sakit kepala tak bisa dianggap lalu saja, Moms. Lebih baik mencari tahu alasan sakitnya lebih dini dibanding telat mengetahui hal yang terjadi belakangan. Karena, menurut laman The Bump, sakit kepala juga bisa menjadi tanda penyakit tumor bahkan radang selaput otak atau meningitis, Moms.
Penulis: Nanda Saputri