Bayi yang Minum Susu Formula Lebih Sering BAB, Benarkah?

29 Oktober 2018 11:47 WIB
Ilustrasi bayi minum susu formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi minum susu formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Susu formula boleh diberikan untuk bayi dalam kondisi darurat. Misalnya ibu terpisah dari bayi sehingga tidak bisa memberikan ASI atau bayi mengalami kontra indikasi ASI.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin tergoda untuk memberikan susu formula pada si kecil karena kandungan atau iklannya yang menggiurkan. Namun sebaiknya pertimbangkan dulu, Moms. Sebab, ASI dan susu formula memberikan efek yang berbeda pada sistem pencernaan bayi.
Anda barangkali pernah mendengar dari teman atau kerabat, bahwa bayi yang minum susu formula lebih sering buang air besar (BAB) daripada bayi yang hanya minum ASI. Mitos atau fakta ya?
Menurut dr Galih Linggar Astu SpA, dokter spesialis anak di Brawijaya Hospital, Depok, pernyataan tersebut ternyata benar. Susu formula cenderung mengendap pada lambung. Endapan ini muncul karena nutrisi pada susu formula tidak terserap sempurna oleh tubuh.
Ilustrasi popok bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi popok bayi. (Foto: Shutterstock)
“Banyak kandungan susu formula yang tak terserap dan jadi residu,” tutur dr Galih.
ADVERTISEMENT
Karena tak terserap sempurna, bayi yang minum susu formula cenderung lebih sering buang air besar daripada bayi yang minum ASI.
“Bayi yang minum ASI bisa buang air besar seminggu atau dua minggu sekali. Tapi kalau bayi susu formula, seminggu minimal 3 kali BAB, sehari maksimal 3 kali BAB. Jadi kita benar-benar harus memantau bayi dengan susu formula,” jelas dr Galih.
Sayangnya, banyak ibu yang terkecoh. Endapan susu formula dalam lambung memang membuat bayi kenyang lebih lama. Bayi menjadi tidak rewel dan tidur lebih lama dibandingkan bayi yang minum ASI.
Namun perlu Anda ingat Moms, kenyang yang dihasilkan dari susu formula adalah ‘kenyang palsu’.
Ilustrasi susu formula. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. (Foto: Shutterstock)
“Dia kenyang palsu sehingga anak bisa tidur 3-4 jam. Sementara kalau ASI, sebagian besar terserap sempurna. Karena gampang diserap, lambungnya cepat kosong, dua jam bayi sudah minta lagi,” jelas dr Galih
ADVERTISEMENT
Bayi yang minum susu formula cenderung lebih sering terkena masalah pencernaan. Sebab, ia tidak mendapatkan ASI yang mengandung bakteri baik yang bisa mematangkan sistem pencernaan.
Dilansir Unity Point, bayi yang minum susu formula biasanya mengeluarkan feses berwarna kuning kecoklatan yang kecairannya mirip seperti selai kacang, sementara bayi yang hanya minum ASI fesesnya berwarna kuning keemasam. Jumlahnya sedikit tapi besar-besar dan berbau lebih kuat dibandingkan feses bayi yang minum ASI.