Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bayi boleh diberikan beras yang telah diolah menjadi bubur sejak awal MPASI. Anda hanya perlu menyesuaikan tekstur buburnya saja, Moms. Di awal MPASI, berikan bayi bubur beras yang lembut tapi jangan terlalu encer. Seiring bertambahnya usia, Anda bisa menaikkan teksturnya, Moms.
Lantas, bagaimana dengan ketan? Bolehkah dikonsumsi bayi di awal MPASI? Mengingat ketan adalah sejenis biji-bijian serealia yang punya tekstur dan kandungan mirip dengan beras.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kumparanMOM menghubungi dokter anak yang juga Konsultan Laktasi di Sentra Laktasi Indonesia (SELASI), yaitu, dr. Wiyarni Pambudi, SpA. Menurutnya, bayi sebaiknya tidak mengkonsumsi ketan sebagai sumber karbohidrat di awal MPASI, Moms.
"Ketan termasuk biji-bijian yang rendah zat besi & zinc, tidak cocok buat bayi", ujar dr.Wiyarni beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ketan mengandung karbohidrat yang lebih padat dibandingkan dengan nasi biasa, sehingga bayi bisa merasa kenyang lebih lama. Selain itu, ketan juga tidak memiliki kandungan gluten, jadi aman untuk bayi yang memiliki riwayat penyakit celiac, yaitu gangguan autoimun yang muncul akibat konsumsi gluten.
Sayangnya, bayi yang diberi ketan lebih awal bisa berisiko menggangu kesehatannya, Moms.
"Zat pati beras ketan lebih padat dibanding beras putih akan membuat bayi kenyang lebih lama, tapi lebih sulit dicerna oleh usus. Pemberian beras ketan terlalu banyak atau dalam jangka waktu lama atau sering bisa memicu diare. Juga cenderung memicu reaksi asam lambung," katanya.
Bagi bayi yang baru memulai MPASI, kata dr. Wiyarni, sebaiknya orang tua menyiapkan menu MPASI sesuai usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, dengan praktik pemberian makan yang responsif dan menjaga kebersihan. Jika si kecil sudah berusia 1 tahun, Anda boleh membiarkannya mencicipi ketan. Namun, tetap tidak boleh berlebihan ya, Moms.
ADVERTISEMENT