Bolehkah Ibu Menyusui Berpuasa?

16 Mei 2018 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyusui. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan ibu hamil, golongan ibu menyusui juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut ajaran agama Islam, puasa ibu menyusui dapat diganti di hari lain, atau diganti dengan membayar fidiah kepada orang yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ibu menyusui sangat diperbolehkan puasa selama kondisi tubuhnya sehat dan merasa kuat. Berdasarkan hasil penelitian Neville et.al. (1993) dan Tigas et.al.(2002) seperti yang dikutip kumparanMOM dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada dasarnya, berpuasa dalam jangka waktu pendek tidak akan memengaruhi produksi ASI ibu. Sehingga Anda dapat tetap menyusui seperti hari-hari biasa selama menjalankan ibadah puasa.
Meski begitu, Anda tetap perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya, Moms. Bila dokter memberikan lampu hijau, cobalah jalani puasa dengan tips berikut agar tetap aman bagi kesehatan ibu dan bayi.
1. Niat, Persiapan dan Dukungan
Sama seperi hari-hari biasanya, puasa saat Ramadhan juga membutuhkan niat, persiapan yang matang serta mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Jangan lupa, sebelum memutuskan untuk berpuasa Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa kondisi Anda dan bayi dalam keadaan sehat. Bila tidak, jangan memaksakan diri, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Istirahat yang Cukup
Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas atau pekerjaan selama berpuasa. Selalu sempatkan diri untuk beristirahat sejenak agar ibu memiliki tenaga untuk menyusui, memerah ASI, mendampingi anak, bekerja, serta beribadah.
3. Menjaga Asupan Makan dan Minum
Pastikan carain dalam tubuh Anda cukup ketika berpuasa. Usahakan minum air putih sebanyak 2 liter per hari atau 10 hingga 12 gelas ditambah dengan cairan lainnya seperti kuah sup hangat, jus buah atau susu ketika sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, Anda juga perlu menjaga asupan makanan dengan baik, agar ASI Anda tetap lancar dengan mengacu pada pedoman gizi seimbang, yaitu dengan komposisi menu sahur dan berbuka terdiri atas 50 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 10-20 persen lemak.
ADVERTISEMENT
4. Pertahankan Menyusui
Tetaplah menyusui dan memerah ASI selama berpuasa. Hal ini dikarenakan produksi ASI sangat bergantung pada seberapa sering payudara Anda dikosongkan. Penting juga untuk tetap memerah sesuai jadwal yang biasa dan selalu susui sesuai kehendak bayi selama ibu bersama bayi.
Mungkin produksi Anda tidak sebanyak hari-hari biasa ketika siang hari saat Anda berpuasa. Maka perahlah dan seringlah menyusi bayi ketika malam hari setelah waktu berbuka. Pada waktu ini ini, produksi ASI Anda akan berlimpah. Selain itu, produksi hormon prolaktin juga sangat optimal pada malam hari.
5. Batalkan Puasa Bila Khawatir
Jangan memaksakan puasa bila Anda tidak sanggup, atau merasa khawatir dengan kesehatan diri sendiri maupun si bayi. Dalam ajaran Islam, ibu menyusui diberikan keringanan agar tidak berpuasa. Namun, harus digantikan dengan cara membayar fidiah ataupun puasa di hari-hari lainnya.
ADVERTISEMENT