Bolehkah Ibu Menyusui Makan Bawang Putih?

14 September 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bawang putih Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bawang putih Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa makanan yang dipercaya sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui. Salah satunya adalah bawang putih.
ADVERTISEMENT
Banyak yang berpendapat, jika ibu menyusui makan bawang putih, maka rasa ASI-nya tidak akan disukai bayi. Benarkah hal itu?
Moms, sebelumnya Anda harus tahu dulu bahwa sebenarnya bawang putih punya beberapa manfaat untuk ibu menyusui.
Bawang putih mengandung senyawa galactagogue yang digunakan sebagai pengobatan untuk merangsang produksi ASI. Tak perlu mengkonsumsi bawang putih mentah-mentah.
Dikutip Mom Junction, Anda hanya perlu menambahkan bawang putih ke dalam campuran makanan atau sebagai bumbu untuk sayur, daging, atau lauk pauk lainnya. Gampang kan, Moms?
Bawang putih Foto: Pixabay
Bawang putih juga mengandung beberapa mineral penting, seperti vitamin dan asam amino, yang mampu membantu meningkatkan kondisi kesehatan Anda dan bayi. Jadi, mengkonsumsi bawang putih bisa membuat kekebalan tubuh Anda dan bayi lebih terjaga.
ADVERTISEMENT
Bawang putih dipercaya dapat membantu pemulihan jika Anda memiliki masalah pencernaan, serta dapat mengobati infeksi dan pembengkakan. Selain itu juga bermanfaat untuk mengobati insomnia, pilek, kanker, melawan infeksi jamur, mampu membersihkan darah hingga asma.
Hebatnya lagi, bawang putih ternyata mampu meningkatkan kesehatan jantung. Sebab, bawang putih mampu membuat pembuluh darah semakin lebar sehingga dapat menurunkan tekanan darah, sekaligus bisa menurunkan kadar kolesterol.
Makanan Ibu Menyusui Foto: Shutterstock
Meski begitu, memang ada benarnya kalau mengkonsumsi bawang putih berlebihan bisa mengubah bau dan rasa ASI. Hal itu bisa membuat bayi tidak suka, sehingga bisa jadi si kecil jadi malas menyusu.
Ya Moms, intinya ibu menyusui boleh-boleh saja mengkonsumsi bawang putih. Hanya saja jangan berlebihan, untuk mengantisipasi perubahan aroma dan rasa ASI.
ADVERTISEMENT