Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Botol ASI Perah Warisan, Amankah Digunakan?
4 Oktober 2018 12:41 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:30 WIB
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis wadah yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan ASI perah (ASIP). Mulai dari kantung plastik khusus ASIP, botol plastik, hingga botol kaca. Anda pun mungkin bingung, wadah apa yang paling baik digunakan untuk menyimpasn ASI perah?
ADVERTISEMENT
Moms, hal yang patut disyukuri saat memiliki bayi adalah banyaknya orang-orang di sekitar kita yang menawarkan bantuan. Salah satunya memberi botol ASI perah yang sudah tak lagi dipakai.
Tentu niat mereka baik. Kerabat atau tetangga Anda memberi botol ASI perah warisan agar Anda tak perlu membeli lagi. Untuk alasan praktis dan menghemat pengeluaran, Anda juga bersedia menerimanya. Tapi, amankah menggunakan botol warisan untuk menyimpan ASI perah, Moms?
Kepada kumparanMOM, Miranda Virdi, Konselor Menyusui dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), mengatakan botol ASI perah warisan bisa saja digunakan, tergantung preferensi pribadi. Bahkan, sebelum botol khusus ASI perah banyak beredar di pasaran, banyak ibu menggunakan botol kaca bekas kemasan minuman tertentu.
Virdi menjelaskan syarat utama wadah penyimpan ASI adalah harus bersih dari kontaminan. Alih-alih mempermasalahkan botol itu baru atau bekas, Virdi lebih mengutamakan bahan botol itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“Tergantung preferensi pribadi, mau pakai botol ASI perah baru atau bekas, itu pilihan personal. AIMI mengembalikan pada kondisi keluarga masing-masing. Tapi untuk bahan, AIMI menyarankan ibu menggunakan botol kaca,” jelas Virdi.
Sesuai dengan Protokol ABM (Academy of Breastfeeding Medicine), wadah penyimpan ASI yang disarankan adalah botol kaca atau botol plastik food grade yang bebas tanpa Bisphenol-A (BPA).
Botol kaca lebih mudah dibersihkan, tahan lama, dan lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan botol plastik food grade yang bebas BPA. Oleh karena itu AIMI menyarankan botol kaca untuk media utama penyimpanan ASI perah .
Sebaliknya, meski lebih ringan dan praktis, botol plastik memiliki sejumlah kekurangan untuk menyimpan ASI perah.
“Botol plastik lebih sulit dibersihkan. ASI perah yang telah didinginkan atau dibekukan ada yang baunya menyengat. Baunya ini sulit dihilangkan. Kalau ada noda yang tertinggal, biasanya juga sulit hilang,” tambah Virdi.
ADVERTISEMENT
Jadi Anda pilih yang mana Moms, botol ASI perah baru atau warisan?