Calon Ibu Wajib Tahu: Cara Atasi Sesak Napas saat Hamil

31 Januari 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sesak napas (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sesak napas (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Kepergian aktris Saphira Indah untuk selamanya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat, serta sahabat terdekatnya. Banyak warganet juga merasa prihatin dan ikut berduka, mengingat Saphira meninggal dunia dalam keadaan sedang mengandung. Janin yang ada dalam kandungannya itu berusia enam bulan.
ADVERTISEMENT
Suami Saphira, Rico Hidros Daeng alias Ai, menuturkan bahwa istrinya selama ini tidak memiliki riwayat sakit paru-paru atau lainnya. Namun Ai menjelaskan, Saphira sempat mengalami sesak napas dan diduga meninggal karena alami infeksi pernapasan.
Mengutip buku What to Expect When You're Expecting yang ditulis Heidi Murkoff, sesak napas selama kehamilan adalah kondisi yang normal. Umumnya, kondisi tersebut disebabkan oleh hormon kehamilan dan akan terasa pada saat kehamilan ibu sudah memasuki trimester kedua atau ketiga seperti usia kehamilan Saphira Indah.
Hormon kehamilan merangsang pusat pernapasan untuk meningkatkan frekuensi cepat atau lambat serta intensitas dalam atau dangkal napas Anda dibanding kondisi saat belum hamil. Itulah mengapa Anda lebih mudah terasa sesak napas saat hamil, walaupun sebenarnya hanya melakukan kegiatan yang tidak terlalu berat.
ADVERTISEMENT
Hormon-hormon kehamilan itu juga memperlebar pembuluh kapiler yaitu pembuluh darah yang sangat kecil, termasuk pembuluh kapiler pada saluran pernapasan dan melemaskan otot-otot paru-paru serta batang tenggorokan, sehingga bernapas pun menjadi lebih sulit.
Selain itu kondisi rahim juga bisa membuat ibu hamil lebih mudah sesak napas, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Rahim yang membesar akan mendesak diafragma, sehingga rongga dada lebih sempit. Akibatnya, paru-paru sulit mengembang secara maksimal.
Tapi yang juga perlu dipahami, setiap penyakit yang memengaruhi pernapasan bisa menjadi lebih serius selama kehamilan. Hal inilah yang mungkin dialami oleh Saphira Indah hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Lantas, apa yang dapat dilakukan ibu hamil bila mengalami sesak napas?
Ilustrasi Ibu Hamil Besar (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Besar (Foto: Shutterstock)
Dilansir Medical News Today, pertama, duduk atau berdiri tegaklah, Moms. Posisi ini memberi paru-paru Anda lebih banyak ruang untuk berkembang. Lalu, bergeraklah pelan-pelan. Ketika Anda bergerak lebih lambat, Anda mengurangi kerja jantung dan paru-paru Anda.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa mencova mengangkat lengan ke atas kepala. Dengan mengambil tekanan dari tulang rusuk, Anda bisa menghirup lebih banyak udara. Selain itu, bila hendak tidur cobalah untuk mencari penyangga. Misalnya dengan menopang tubuh bagian atas Anda dengan bantal. Tidur disangga dapat mengurangi tekanan pada paru-paru Anda.
Temui bidan atau dokter kandungan secepatnya bila selain sesak napas denyut nadi Anda menjadi lebih cepat, jantung berdebar kuat, merasa pusing atau seperti mau pingsan, sakit di bagian dada, kebiruan di sekitar bibir, jari tangan dan kaki atau Anda mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh, batuk darah, deman atau kedinginan
Lakukan juga pencegahan sesak napas selama kehamilan. Bagaimana caranya?
Bantal khusus ibu hamil berbentuk guling. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Bantal khusus ibu hamil berbentuk guling. (Foto: Shutter Stock)
Anda bisa mencegah sesak napas saat hamil dengan beberapa hal ini:
ADVERTISEMENT
1. Jaga postur tubuh Anda.
Postur tubuh yang baik akan memungkinkan uterus menjauh dari diafragma sebanyak mungkin. Untuk menjaga postur tubuh, Anda dapat menggunakan sabuk penopang kehamilan yang biasanya dijual di toko-toko perlengkapan ibu dan bayi.
2. Topang punggung bagian atas dengan bantal saat tidur.
Hal ini memungkinkan gravitasi menarik rahim ke bawah dan memberi ruang lebih banyak pada paru-paru. Memiringkan sedikit ke kiri dalam posisi ini juga dapat membantu menjaga rahim dari aorta, arteri utama yang menggerakkan darah teroksigenasi ke seluruh tubuh.
3. Berlatih teknik pernapasan.
Tidak hanya baik untuk mencegah sesak napas selama kehamilan, berlatih pernapasan juga dapat sangat berguna saat persalinan nanti.
4. Dengarkan tubuh Anda.
ADVERTISEMENT
Percaya dan dengarkanlah tubuh Anda, Moms. Bila merasa perlu berhenti untuk mengatur napas, beristirahat atau memperlambat gerakan, lakukanlah. Ingat dan terimalah bahwa saat hamil Anda mungkin tidak dapat melakukan aktivitas fisik yang sama seperti yang biasa Anda lakukan sebelumnya.