Normalkah Bila Wanita Hamil Alami Sesak Napas?

31 Januari 2019 15:48 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil dengan Masalah Kesehatan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil dengan Masalah Kesehatan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyak wanita hamil yang mengalami sesak napas. Selain tidak nyaman, sesak napas yang dialami wanita hamil juga menimbulkan kekhawatiran. Misalnya karena wanita hamil jadi harus menghentikan aktivitasnya sementara demi mengatur napas, atau karena khawatir sesak napas yang dialami akan berdampak pada bayi yang dikandungnya.
ADVERTISEMENT
Sempat mengalami masalah ini, aktris Saphira Indah dikabarkan meninggal dunia dalam kondisi hamil, pada Rabu (30/1) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Rico Hidros Daeng alias Ai saat berada di rumah duka di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1).
Ai juga menceritakan bahwa istrinya tidak memiliki riwayat penyakit ganas. termasuk memeriksakan kesehatan istrinya dan tidak ada masalah apapun. Menurutnya, Saphira pun selalu rutin ke dokter untuk cek kandungan dan tidak ada masalah.
"Enggak ada sakit yang gimana. Cuma sesak (napas) biasa doang. Tapi selama lima hari, hari kelima fatal. Jadi ada masalah pernafasan di paru-paru. Jadi enggak ada keluhan sakit yang gimana," ungkap Ai.
Ai memang tidak menceritakan lebih lanjut mengenai sesak napas atau masalah pernafasan di paru-paru yang dialami istrinya, namun tak pelak, banyak warganet yang bertanya-tanya apakah masalah sesak napas ini yang menjadi sebab meninggalnya Saphira? Dan apakah normal bila wanita hamil mengalami sesak napas?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku What to Expect When You're Expecting yang ditulis Heidi Murkoff, sesak napas selama kehamilan adalah kondisi yang normal. Umumnya, kondisi tersebut disebabkan oleh hormon kehamilan dan akan terasa pada saat kehamilan ibu sudah memasuki trimester kedua seperti usia kehamilan Saphira Indah.
Hormon kehamilan merangsang pusat pernapasan untuk meningkatkan frekuensi cepat atau lambat serta intensitas dalam atau dangkal napas Anda dibanding kondisi saat belum hamil. Itulah mengapa Anda lebih mudah terasa sesak nafas saat hamil, walaupun sebenarnya hanya melakukan kegiatan yang tidak terlalu berat.
Hormon-hormon kehamilan itu juga memperlebar pembuluh kapiler yaitu pembuluh darah yang sangat kecil, termasuk pembuluh kapiler pada saluran pernapasan dan melemaskan otot-otot paru-paru serta batang tenggorokan, sehingga bernapas pun menjadi lebih sulit.
Ilustrasi Ibu Hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil (Foto: Thinkstock)
Selain itu kondisi rahim juga bisa membuat ibu hamil lebih mudah sesak napas, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Rahim yang membesar akan mendesak diafragma, sehingga rongga dada lebih sempit. Akibatnya, paru-paru sulit mengembang secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Pada buku yang sudah diterbitkan di puluhan negara dan dikenal sebagai 'kitab' kehamilan ini juga dijelaskan bahwa sesak napas yang dialami oleh calon ibu biasanya tidak berpengaruh pada bayi. Sebab, bayi mendapat pasokan oksigen melalui plasenta.
Namun bila tengah hamil dan mengalami sesak napas Anda perlu tetap waspada bila sesak napas menjadi parah atau datang tiba-tiba. Amati juga gejala-gejala berikut:
- Denyut nadi yang cepat
- Jantung berdebar (jantung Anda berdetak kencang dan kuat)
- Merasa pusing atau pingsan
- Sakit di bagian dada
- Kebiruan di sekitar bibir, jari tangan atau kaki
- Batuk yang tidak kunjung sembuh
- Batuk darah
- Demam atau kedinginan
- Memburuknya asma (bila Anda memiliki riwayat penyakit asma)
ADVERTISEMENT
Bila selain rasa sesak Anda mengalami satu saja gejala ini, temuilah bidan atau dokter kandungan Anda secepatnya. Sebab, setiap penyakit yang memengaruhi pernapasan bisa menjadi lebih serius selama kehamilan. Hal inilah yang mungkin dialami oleh Saphira Indah, meski sampai saat ini pihak keluarga belum memberi kepastian.