Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cara Kerja Hormon Prolaktin dalam Memproduksi ASI
22 April 2018 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi hingga berusia 6 bulan. Karenanya, sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif di usia tersebut.
ADVERTISEMENT
Agar payudara dapat memproduksi ASI, ada hormon-hormon penting yang bekerja di dalamnya. Salah satunya adalah hormon prolaktin.
Buku Breast Friends oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menjelaskan, bahwa hormon prolaktin mulai bekerja optimal setelah ibu melahirkan. Saat hamil hormon prolaktin tidak bisa memproduksi ASI karena ditahan oleh hormon progesteron. Setelah melahirkan, hormon progesteron akan menurun, dan hormon prolaktin akan bekerja.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Saat bayi menyusu pada satu payudara, rangsangan sensorik dari puting payudara itu dikirim ke otak. Hasilnya, bagian depan kelenjar pituitari akan mengeluarkan prolaktin.
Sebagian besar hormon prolaktik ada di dalam darah selama sekitar 45 menit setelah penyusuan. Hormon ini akan membuat payudara memproduksi ASI untuk penyusuan berikutnya.
Jumlah prolaktin bisa saja menyesuaikan dengan intensitas menyusu bayi. Ketika bayi kurang menyusu, maka jumlah prolaktin menurun, dan ASI yang dihasilkan pun lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Hormon prolaktin lebih banyak diproduksi pada malam hari. Maka dari itu, ibu dianjurkan untuk menyusui bayi pada malam hari karena bisa membantu menjaga pasokan ASI di keesokan harinya.
Ketika hormon prolaktin bekerja, maka efeknya bisa membuat Anda merasa tenang dan mengantuk. Di samping itu, hormon yang berkaitan dengan prolaktin juga bisa menekan terjadinya ovulasi. Sehingga, menyusui sebetulnya bisa membantu Anda untuk menunda kehamilan baru.