Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cara Membuat Hidung Anak Jadi Mancung, Mana yang Ampuh?
12 Desember 2018 8:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap hari, Wiwin, rajin mencubit-cubit hidung bayinya agar mancung. Fina melakukannya setelah memandikan anaknya, maupun saat sedang menggendong atau mengajak main si kecil.
ADVERTISEMENT
"Habis mandi sore juga suka kupijit sih, kapan aja, pokoknya yang sering, biar hidungnya mancung," ujar Wiwin.
Selain mencubit, Wiwin juga sering menarik atau memijat tulang hidung bayinya. Ibu muda yang tinggal di area Cibinong, Bogor, ini mengaku sudah melakukan hal ini sejak hari pertama bayinya lahir.
"Awalnya disuruh mama mertua, kan waktu di rumah sakit dilihat, hidungnya kurang mancung. Terus dibilangin katanya disuruh begitu," Wiwin menjelaskan bagaimana ia sampai terdorong melakukan hal ini.
Meski hingga kini bayinya berusia hampir 7 bulan ia menuruti saran dari ibu mertuanya, Wiwin sendiri mengaku pernah merasa sedih. "Iya, sempet kepikir sedih, soalnya kalau (menurut) aku sih, anak sudah cakep. Eggak papa hidungnya begitu juga. Mirip hidung ibunya!" ujar Wiwin sambil sedikit tertawa.
ADVERTISEMENT
Wiwin tidak sendiri. Banyak teman dan saudaranya yang berusaha agar hidung anaknya menjadi mancung. Meski begitu, tidak semua melakukan cara yang sama dengan Wiwin. Sepengetahuan Wiwin, caranya bermacam-macam. Ada yang memilih mengurut dahi anaknya hingga mengoleskan minyak esensial ke tulang hidung anak.
"Enggak tahu nama minyaknya apa, tapi ada yang percaya begitu," tukas Wiwin, "Enggak tahu deh, mana yang beneran bisa bikin mancung!"
Nah, bagaimana dengan Anda, Moms? Pernah mendengar cara membuat hidung anak jadi mancung seperti kisah Wiwin? Atau justru Anda sendiri pernah atau sedang melakukannya? Lantas, cara mana yang sebenarnya paling ampuh?
Mengutip laman Baby Center India, Dr.Saroja Balan M.R.C.P.C.H. (Inggris), F.R.C.P. (Glas) (Pediatri), konsultan neonatologi senior di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, New Delhi, India, menjelaskan mengenai hal ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Saroja Anda harus terlebih dulu memahami bahwa hidung seorang anak terbentuk di dalam kandungan. Ya Moms, selama kehamilan, hidung bayi adalah salah satu fitur pertama yang mulai terbentuk.
Hidung bayi awalnya terbentuk antara minggu kelima dan kedelapan kehamilan. Pembentukan itu terus terjadi dan berkembang hingga menjelang akhir masa kehamilan di mana sebagian besar elemen dasar hidung bayi sudah terbentuk, tetapi tidak sepenuhnya.
Lalu saat melalui proses persalinan (khususnya persalinan normal), hidung bayi bisa gepeng, tampak rata atau agak miring. Jadi wajar saja bila bayi lahir dengan bentuk hidung yang 'tidak sempurna' atau tidak seperti harapan Anda.
Meski begitu, para ahli mengatakan bahwa bentuk hidung bayi saat baru dilahirkan biasanya bersifat sementara. Anda perlu bersabar menunggu proses yang dapat memakan waktu seminggu sampai beberapa bulan hingga tulang dan bentuk hidung bayi berkembang sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah mencubit, menarik, mengurut, atau memijat hidung bayi dapat 'membantu' proses ini?
Dr.Saroja menegaskan, ternyata mencubit, menarik, mengurut, atau memijat hidung bayi justru dapat memberi pengaruh buruk pada proses ini, Moms! Dalam kasus yang ekstrim, hidung anak mungkin rusak sehingga perlu dioperasi.
Demikian juga bila Anda melakukannya saat bayi sudah lebih besar. Dr.Saroja mengatakan hingga hari ini semua tindakan tersebut di atas tidak ada yang terbukti secara ilmiah dapat hidung bayi atau anak menjadi mancung. Semua hal ini juga tidak dapat mengubah bentuk hidung anak meskipun dilakukan sesering apapun.
Anda mungkin akhirnya justru menyakiti si kecil jika Anda mencubit hidungnya terus-menerus atau jika mencubitnya terlalu keras. Jadi, sebaiknya, jangan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Lebih baik, pusatkan perhatian Anda pada pemenuhan nutrisi serta tumbuh kembang anak saja. Jangan lupa, pastikan selalu anak tumbuh bahagia dan mencintai dirinya, apa adanya. Setuju kan, Moms?