Cara Memijat untuk Atasi Bayi Sembelit

15 Mei 2018 11:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi Bayi  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Bayi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bayi rentan mengalami sembelit atau susah buang air besar (BAB). Hal ini dikarenakan organ pencernaan bayi belum berkembang dengan baik seperti orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda bayi mengalami susah BAB di antaranya adalah rewel dan menangis sambil mengangkat kakinya, buang air besar kurang dari dua kali dalam seminggu, bentuk kotoran lebih keras dari biasa walaupun frekuensinya tidak berubah, atau bayi terlihat kesakitan saat buang air besar.
Jangan anggap enteng bila bayi Anda mengalami susah BAB, Moms. Bila disepelekan, masalah ini bisa berakibat buruk bagi perkembangan bayi secara keseluruhan atau bisa jadi ini merupakan tanda adanya suatu penyakit yang serius. Segera konsultasikan ke dokter, serta tetap memberikan ASI kepada bayi serta memijatnya dengan lembut.
Berikut cara memijat bayi untuk atasi bayi susah BAB:
1. Letakkan bayi dalam posisi telentang menghadap Anda. Olesi perutnya dengan baby oil atau minyak lain secukupnya
ADVERTISEMENT
2. Usap lembut perutnya dengan arah memutar membentuk lingkaran kecil mengelilingi pusar bayi, searah jarum jam
3. Pijat secara perlahan menggunakan jemari Anda dengan membentuk huruf I. Lakukan dari perut bagian kiri atas ke bawah
4. Setelah itu, pijat kembali dengan membentuk huruf L terbailk, dimulai dari sisi sebelah kanan melintang, lalu menurun di sisi sebelah kiri perut
5. Kemudian pijat secara perlahan dengan membentuk huruf U terbalik dari perut bagian kanan bawah ke arah atas, lalu ke kiri, dan ke bawah
6. Tambahkan gerakan seperti mengayuh sepeda pada kaki bayi. Gerakan ini membantu melancarkan proses buang air besar bayi
Namun, bila bayi Anda tidak menunjukkan tanda-tanda segera pulih melebihi dua minggu disertai timbul gejala lain seperti muntah, demam, dan berat badan turun, segeralah bawa bayi ke dokter. Siapa tahu bayi Anda mengalami masalah lainnya.
ADVERTISEMENT