Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Emosi Raisa Bisa Berubah-ubah Saat Hamil, Ini Alasannya!
22 Agustus 2018 12:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia datang dari penyanyi Raisa setelah mengumumkan berita kehamilannya. Kini, ia akan menjalani pengalaman kehamilan yang menakjubkan selama beberapa bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Adapun, perubahan emosinya cenderung terjadi dengan cepat. Misalnya saja, di satu saat ia merasa bahagia, dua jam kemudian tiba-tiba ia merasa sangat tertekan bahkan menangis tersedu-sedu tanpa sebab. Perubahan emosi seperti ini, jika tidak berlebihan, wajar dialami oleh seorang yang sedang hamil, Moms.
Di samping adanya gejolak perubahan emosi, ada juga gejala-gejala lain yang biasa dialami calon ibu. Seperti merasa kosong dan datar, diganggu mimpi-mimpi yang mengurangi kenyenyakan tidurnya, mengalami perubahan kebiasaan makan, merasa lelah yang berlebihan, serta kehilangan keinginan untuk bekerja atau melakukan kegiatan sehari-hari.
Perasaan-perasaan tidak menentu tersebut, menurut para ahli, kadangkala tanpa disadari tampil dalam bentuk gejala mual dan muntah yang berlebihan atau yang dikenal dengan hypermesis gravidarum. Apabila gejala-gejala tersebut tidak segera diatasi, lama-kelamaan dapat memperburuk kondisi kehamilan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Berbagai hal itu dapat timbul sebagai akibat kekhawatiran calon ibu pada kehamilannya, maupun keadaan bayinya atau hal-hal yang akan dialaminya sehubungan dengaan perubahan peran yang akan disandangnnya kelak. Gejala-gejala di atas juga kerap dipicu perubahan hormon di dalam tubuh.
Meskipun demikian, bisa juga gejala-gejala ini hanya merupakan suatu "pernyataan" atau keinginan si calon ibu untuk lebih diperhatikan suami dan lingkungannya, Moms. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah jika perubahan emosi si calon ibu masuk pada tahap depresi, di mana ia merasa sangat tertekan, maka ia harus segera diberi pertolongan.
Anda mesti waspada jika mengalami gejala depresi yang berlangsung selama lebih dari dua minggu serta muncul bentuk perubahan sikap, misalnya menolak berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar. Bila sudah begini, segera atasi dengan mencari pertolongan ke dokter atau bidan.
ADVERTISEMENT
Ahli menyarankan, agar ibu hamil dapat menghadapi perubahan hormon tersebut dengan kepala dingin, serta dengan cara yang menurut mereka paling menyenangkan. Bantuan orang lain, terutama pasangan sangatlah berarti.
Bagaimana dengan Raisa ? Kita doakan semoga calon ibu dan kandungannya sehat selalu ya, Moms!