Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tidak semua bayi kembar terlahir dengan wajah atau fisik yang nyaris sama persis. Ya Moms, bayi kembar memang tidak selalu identik.
ADVERTISEMENT
Menurut ilmu kedokteran, kembar identik atau tidak, didasari oleh jumlah sel telur dan sel sperma yang berperan dalam pembuahan dan bagaimana mereka tumbuh di dalam rahim ibu.
Mengutip Very Well Family, kembar identik terjadi ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur. Sel telur yang dibuahi tersebut kemudian membelah diri menjadi dua. Hasilnya adalah janin kembar identik dengan gen atau DNA yang sama, karena berasal dari satu sel telur dan satu sel sperma.
Oleh karena itu, pasangan kembar identik selalu memiliki jenis kelamin yang sama. Wajahnya pun terlihat sangat mirip dan biasanya berbagi satu plasenta yang sama di dalam rahim.
Sementara kembar tidak identik, terjadi ketika dua sel telur dibuahi oleh dua sel sperma. Inilah yang membuat wajah pasangan kembar tidak identik berbeda, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi kembar ini juga tidak memiliki gen yang sama. Artinya bayi bisa terlahir dengan jenis kelamin yang berbeda dan punya plasenta masing-masing.
Uniknya, kembar tidak identik ternyata lebih umum terjadi daripada kembar identik, Moms. Ya, sekitar 2/3 kejadian bayi kembar merupakan kembar tidak identik.
Lantas, benarkah kembar dengan satu sel telur atau kembar identik lebih berisiko?
Menurut dokter kandungan dr. Ardiansjah Dara, SpOG, kehamilan bayi kembar tidak identik memang lebih aman karena punya dua sel telur berbeda.
"Kalau dua telur, berarti ada satu sel sperma dalam masing-masing satu sel telur. Nah masing-masing akan nempel ke rahim dan bertumbuh sendiri. Masing-masing janin juga punya plasenta sendiri, punya tali pusat sendiri. Ini bertumbuh masing-masing, sehingga lebih aman," jelas dr. Ardiansjah saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Sementara kehamilan bayi kembar identik atau kembar satu telur, lebih berisiko mengalami beberapa komplikasi, salah satunya twin to twin tranfusion syndrome.
ADVERTISEMENT
"Kembar identik cuma satu telur. Terjadi di awal cuma satu telur, tapi karena ada proses pembelahan sel yang abnormal, dia jadi 2. Kemudian dia nempel di rahim. Jadi cuma 1 plasenta tapi keluarin 2 tali pusat," jelas dokter kandungan yang praktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan ini.
"Mestinya bisa seimbang jika aliran darah ke janin pertama dan janin kedua itu seimbang. Twin to twin transfusion syndrome, di mana alirah darah ke bayi pertama itu lebih maksimal dibanding bayi kedua. Bayi pertama dapat aliran darah, dapat asupan banyak, bahkan bisa sampe bengkak badannya, sementara yg kedua itu sampe kempes kecil banget," tambahnya.
Bahkan, dalam kasus yang parah kondisi twin to twin transfusion syndrome ini bisa membuat satu bayi meninggal dunia di dalam kandungan. Selain itu, aliran darah yang tidak seimbang pada kehamilan bayi kembar identik, juga bisa membuat tekanan darah tinggi pada ibu atau hipertensi.
ADVERTISEMENT
"Hipertensi ada 2 jenisnya. Ada yang biasa, yaitu organ-organ lain tetap normal, contohnya ginjal. Ada yang preeklampsia, itu disertai kerusakan ginjal karena ditemukan protein di urin. Nah, preeklampsia ini bisa buat rahim kontraksi. Kontraksi tu bisa membuat plasenta terlepas sebelum waktunya. Plasenta terlepas, aliran darah ke janin tidak ada, bisa meninggal bayi kembar di dalam rahim," jelasnya.
Oleh karena itu, Moms, jika Anda sedang mengandung bayi kembar , Anda wajib melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Pemeriksaan kehamilan yang lebih sering dapat mendeteksi komplikasi kehamilan lebih dini, sehingga dapat diberi mencegah risiko lebih awal. Jangan lupa, perhatikan pula asupan nutrisi Anda, terutama asam folat dan zat besi yang diperlukan selama hamil bayi kembar.
ADVERTISEMENT