Hubungan antara Tidur dengan Pertumbuhan dan Kecerdasan Bayi

28 Juli 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hubungan antara Tidur dengan Hormon Pertumbuhan dan Kecerdasan Bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hubungan antara Tidur dengan Hormon Pertumbuhan dan Kecerdasan Bayi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda, waktu tidur berhubungan dengan pertumbuhan dan kecerdasan bayi. Bayi yang tidak tidur dengan baik atau boleh dibilang tidurnya tidak cukup, berarti kurang baik pula proses tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Hormon pertumbuhan (growth hormone), prolaktin dan kortisol, dikeluarkan pada awal periode tidur lelap. Fungsi hormon ini adalah merangsang pertumbuhan tulang panjang, tulang rawan dan jaringan lunak, termasuk mengatur metabolisme tubuh juga otak.
Nah, pengeluaran (sekresi) hormon ini mencapai puncaknya dalam 5 tahun pertama kehidupan seorang anak saat terjadinya apa yang disebut pacu tumbuh otak (brain growth spurts).
Selain memicu pertumbuhan badan, hormon pertumbuhan juga membuat tubuh memperbarui sel-sel di seluruh tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah dan sel neuron di otak. Proses pembaruan sel lebih cepat terjadi pada waktu tidur dibanding saat bangun. Sementara itu, saat fase tidur aktif (REM) proses aliran darah meningkat cepat ke otak sehingga bayi pun dapat tumbuh optimal.
Bayi Tidur Nyenyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Tidur Nyenyak (Foto: Pixabay)
Itu sebabnya, kurang tidur berdampak pada proses tumbuh kembang fisik dan otak bayi. Bayangkan saja Moms, bila si kecil kurang tidur, semua proses pertumbuhan sel-selnya jadi terganggu. Seperti sudah dijelaskan di atas, termasuk sel otak juga tentunya.
ADVERTISEMENT
Selain itu kurang tidur membuat tubuh bayi lelah dan konsentrasinya berkurang. Akibatnya? Bayi bisa mengalami keterlambatan dalam melatih atau mengembangkan keterampilan motoriknya.
Jadi jangan sampai Anda membiarkan hal ini. Jika gangguan tidur terus berlanjut, bisa jadi bayi akan tumbuh dengan motivasi, daya tangkap dan daya ingat yang lemah. Ini membuat proses perkembangan dan peningkatan kecerdasannya terganggu.
Sebaliknya, anak yang tidurnya cukup akan lebih 'sadar' sehingga mudah menerima berbagai stimulasi atau rangsangan yang Anda berikan untuk meningkatkan perkembangan dan kecerdasannya.