Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil dan Kesehatan Janin

3 Mei 2019 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan janin sehat di dalam kandungan, ibu hamil harus memperhatikan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan pasti terjadi saat Anda hamil. Ini adalah hal yang wajar dan sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Meski begitu, ternyata ada patokan mengenai kenaikan berat badan yang ideal dan tidak ideal bagi ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kenaikan berat badan pada ibu hamil memiliki kaitan yang erat dengan berat bayi yang sedang dikandungnya. Demikian menurut Dr. Pierre-Yves Robillard, peneliti Centre Hospitalier Universitaire Sud Reunion di Perancis, dilansir Science Daily.
Ibu hamil yang berat badannya kurang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Tak hanya itu, risiko Anda melahirkan prematur juga meningkat jika berat badan Anda di bawah ideal. Persalinan prematur sendiri, bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi kesehatan yang tidak normal seperti, gangguan pernapasan, suhu tubuh yang tidak normal, mudah terkena infeksi penyakit, pendarahan di otak dan juga mengidap penyakit kuning.
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
Sementara itu, ibu yang kelebihan berat badan juga punya risiko melahirkan bayi berukuran besar. Tapi bayi yang berukuran besar tidak serta merta menunjukkan bahwa dirinya sehat dan gizinya terpenuhi. Sebab, bayi yang terlalu besar memiliki risiko terkena penyakit seperti serangan jantung, hipertensi, obesitas dan diabetes saat dewasa.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk memastikan janin sehat, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menjaga kenaikan berat badan ideal saat hamil, Moms. Jumlah kenaikan berat badan saat hamil harus sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT) masing-masing calon ibu. Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan Anda (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m pangkat dua). Bila diperoleh angka dengan rentang 18,5 - 22,9 berarti tergolong normal.
Jika ibu hamil memiliki IMT yang normal, maka Anda sebaiknya meningkatkan berat badan sebanyak 11 sampai 16 kg selama masa kehamilan. Namun, jika calon ibu memiliki berat badan yang berlebihan (overweight), sebaiknya Anda menjaga berat badan agar tidak mengalami kenaikan lebih dari 6 hingga 10 kg. Dan apabila sejak awal, ibu hamil sudah memiliki berat badan yang kurang, maka Anda harus berusaha untuk meningkatkan berat badan sebanyak 12 sampai 18 kg selama masa kehamilan.
Ilustrasi pola makan sehat untuk ibu hamil Foto: Shutterstock
Jika Anda memiliki berat badan berlebih saat hamil, maka lakukanlah diet sehat dan seimbang. Makanlah secara sering dengan porsi yang tidak banyak. Selain itu, pilih makanan yang mengandung lemak rendah dan sehat seperti buah alpukat sebagai menu sarapan harian dan juga camilan.
ADVERTISEMENT
Anda bisa memilih daging atau ikan sebagai menu makan siang dan ditambahkan dengan kentang rebus atau mashed potato sebagai pelengkap karbohidratnya. Yang tak kalah penting, Anda juga tetap harus berolahraga selama hamil. Tidak perlu olahraga yang berat, Moms. Lakukan peregangan selama 20-45 menit setiap harinya pada pagi maupun malam hari sebelum tidur atau lakukanlah olahraga ringan, seperti yoga.