Ibu Baru Rentan Alami Mom Shaming, Begini Cara Menghadapinya

14 Februari 2019 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menutup telinga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menutup telinga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjadi ibu baru memang banyak tantangannya. Selain belajar cara mengurus bayi, Anda juga harus menghadapi banyaknya masukan yang diberikan orang-orang terkait pola pengasuhan.
ADVERTISEMENT
Opini atau nasihat yang diberikan tak jarang berupa kritik yang bisa menyudutkan seorang ibu. Misalnya saja:
"Bayinya jangan sering-sering digendong, nanti bau tangan lho," atau "Kamu melahirkannya caesar? Kalau tidak melahirkan normal, artinya belum seutuhnya menjadi ibu."
Ilustrasi Ibu Gagal Paham akibat Ulah Balita Foto: Shutterstock
Perilaku seperti itu dikenal dengan istilah mom shaming, yaiu merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari yang dianut orang yang mengkritik.
Menurut Psikolog Keluarga, Monica Sulistiawati, perilaku mom shaming dapat dikategorikan bullying. "Tujuannya (mom shaming) membuat seorang ibu merasa salah dan buruk, sementara pelaku yang mengatakannya merasa paling benar dan sempurna," jelas Monica saat ditemui di acara Mothercare "Senangnya Jadi Ibu", Selasa (12/2).
Harus diakui, nasihat-nasihat yang tidak diinginkan itu bisa membuat Anda risih. Tapi, jangan stres, Moms. Anda harus menghadapi mom shaming dengan kepala dingin.
ADVERTISEMENT
Menurut Monica, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi mom shaming.
1. Perluas wawasan
IIlustrasi Ibu Membaca Buku Foto: Unsplash
Menjadi seorang ibu adalah proses belajar yang tidak pernah usai. Akan ada banyak hal baru yang Anda temui seiring bertambahnya usia anak.
Proses belajar bisa didapat dari mana saja. Misalnya dari buku, media sosial, diskusi kelompok, atau langsung bertanya ke ahlinya. Punya banyak informasi dan pengetahuan bisa membuat Anda percaya diri dalam mengasuh anak. Sehingga, jika suatu saat Anda harus menghadapi mom shaming, Anda tidak akan stres, Moms.
2. Relasi suami istri yang kuat
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock
Anda dan suami harus menjadi tim yang solid sebagai orang tua. Ajaklah suami untuk berdiskusi dalam menentukan berbagai keputusan dalam pengasuhan.
ADVERTISEMENT
Meski terkadang Anda merasa tak satu pikiran dengan suami, sebisa mungkin ceritakan segala isi hati Anda pada pasangan. Ingat Moms, suami adalah support system pertama seorang istri. Sehingga selalu libatkan perannya saat menghadapi masalah apapun, Moms.
3. Block akun yang melakukan mom shaming
Media sosial Foto: Thinkstock
Tidak perlu ragu dan merasa bersalah untuk mem-block akun seseorang yang melakukan mom shamming kepada Anda di media sosial. Sebagai ibu dan istri, Anda harus mengenal diri Anda sendiri.
"Kita mesti hati-hati dengan orang yang enggak dikenal, apalagi kalau mengalami mom shaming. Kalau enggak berkepentingan harus close, jangan ditanggapi," imbuh Monica.
4. Tetap rileks
Ilustrasi kedekatan ibu dan anak laki-lakinya Foto: Shutterstock
Menjalani peran sebagai ibu memang menantang. Untuk itu, agar tidak mudah stres, Anda harus menjalaninya denga rileks. Ketika merasa jenuh, jangan ragu untuk mencari hiburan bersama teman atau suami. Sesekali, tak ada salahnya untuk me time dan melakukan hal-hal yang Anda sukai. Anda bisa menitipkan si kecil sebentar kepada pengasuh atau orang tua Anda.
ADVERTISEMENT
Ingat Moms, anak-anak Anda tidak butuh ibu yang sempurna. Mereka butuh ibu yang bahagia.