Ibu Hamil Sulit Tidur Akibat Kaki Tak Nyaman? Bisa Jadi Ini Sebabnya

19 Maret 2019 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda hamil pada kaki perlu dipahami dan diatasi dengan tepat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tanda hamil pada kaki perlu dipahami dan diatasi dengan tepat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kaki kram dan bengkak menjadi keluhan yang kerap dialami ibu hamil. Sebagian wanita hamil bahkan mengalami keluhan pada kaki lainnya, seperti restless leg syndrome atau sindrom resah kaki. Sesuai dengan namanya, sindrom resah kaki adalah kondisi di mana perasaan resah, merambat, merayap, geli di bagian dalam telapak kaki dan atau betis, sehingga membuat anggota tubuh yang lain sulit beristirahat. Kondisi ini paling sering terjadi pada malam hari atau menjelang petang ketika sedang duduk atau berbaring. Ya, karena hal itu, ibu hamil yang mengalami sindrom ini biasanya jadi sulit tidur pulas di malam hari.
ADVERTISEMENT
Para ahli masih belum dapat memastikan penyebab sindrom resah kaki pada ibu hamil. Sehingga, mereka menyarankan agar ibu hamil memperhatikan pola makan, menghindari stres, dan faktor lingkungan untuk mengetahui penyebab, Moms.
Beberapa ibu hamil mendapati bahwa mengkonsumsi karbohidrat pada malam hari dapat memperburuk sindrom resah kaki. Anemia akibat kekurangan zat besi juga diduga mengakibatkan sindrom resah kaki pada ibu hamil.
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
Jika kondisi ini sudah sangat mengganggu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter. Anda juga sebaiknya menanyakan kepada dokter atau bidan perihal perlu atau tidaknya pemeriksaan anemia defisiensi zat besi untuk mengesampingkan kemungkinan tersebut.
Umumnya sindrom resah kaki akan menjadi keluhan ibu hamil hingga ia melahirkan. Sehingga para ahli menyarankan agar ibu hamil tidak mengkonsumsi obat-obatan untuk mengobati sindrom tersebut. Sebab obat-obatan untuk mengobati sindrom resah kaki terbukti tidak aman bagi ibu hamil. Para ahli hanya menyarankan ibu hamil untuk mencoba hidup lebih sehat, seperti mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, melakukan yoga, meditasi, atau teknik relaksasi lain.
ADVERTISEMENT