Ingin Anak Anda Punya Tulisan Tangan yang Bagus? Begini Caranya

11 September 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menulis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menulis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menulis dengan tulisan tangan yang jelas, rapi dan bagus adalah keterampilan yang harus dipelajari setiap anak, bahkan di era digital. Tulisan yang kurang rapi bahkan tidak terbaca dapat menjadi masalah saat anak mengerjakan tugas sekolah atau mengikuti ujian.
ADVERTISEMENT
Tidak mau kan Moms, jawaban anak Anda dianggap salah hanya karena guru atau pemeriksa ujian tidak dapat memahami apa yang mereka coba sampaikan? Itu sebabnya, sejak anak masih balita, Anda perlu membantunya untuk dapat menulis dengan jelas, rapi dan bagus.
Bagaimana caranya? Berikut tips dari para ahli seperti dilansir oleh laman Young Parents.
Anak Balita yang Suka Corat-Coret  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Balita yang Suka Corat-Coret (Foto: Pixabay)
1. Jangan Memaksa
Jangan pernah memaksa anak Anda untuk menulis sebelum ia siap. Memaksakan perkembangan seperti ini justru dapat menjadi bumerang.
Jaclyn Smith, spesialis kurikulum dari Learning Vision, Singapura, menjelaskan: “Anak-anak melalui berbagai tahapan ketika mereka belajar untuk bermain dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Ketika kegiatan pra-menulis disajikan apalagi dipaksakan lebih awal dari tahap ini, baik Anda dan anak akan menjadi frustrasi sehingga minatnya pun terpengaruh.”
ADVERTISEMENT
Sabarlah menunggu hingga anak berusia sekitar dua tahun untuk mulai memperkenalkan kegiatan-kegiatan pra-menulis, Moms. Di usia ini anak-anak biasanya mulai mencoret-coret dengan gerakan melingkar besar, yang kemudian berevolusi menjadi bentuk, beberapa huruf dan, akhirnya, menulis nama mereka sendiri.
Jangan khawatir jika Anda melihat anak Anda memegang pensil seperti menggenggam, ini sangat normal. Memegang pensil di tengah telapak tangan seperti ini adalah posisi paling stabil untuk otot-otot balita yang relatif masih lemah.
Manfaat Permainan Lilin untuk Anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat Permainan Lilin untuk Anak (Foto: Pixabay)
2. Latih Jari-jarinya
Kemampuan anak Anda untuk menulis sangat tergantung pada bagaimana otot-otot di jemari kecilnya berkembang, serta kemampuannya untuk memanipulasi jari-jari dan pergelangan tangannya, serta koordinasi tangan-mata dan tangan kiri-kanan.
Demikian kata Jaya Mathew, seorang terapis okupasi dari The Child Development Center, Singapura. Apa yang dapat Anda lakukan untuk melatih jari-jarinya? Ajak anak bermain!
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, Anda dapat memperkuat keterampilan motorik halus anak dengan membiarkannya bermain dengan lilin mainan, penjepit pakaian, atau memintanya untuk membuka dan menutup stoples. Atau ajak anak belajar mengupas buah pisang atau jeruk, mengambil benda-benda kecil dengan jari-harinya dan berbagai kegiatan lain yang bisa dilakukan di rumah tanpa harus membeli mainan!
Ini jauh lebih baik daripada membiarkan anak bermain dengan gadget. Bahkan sebaiknya, Anda tidak membiasakan anak mengoperasikan touch screen dan mengetik sebelum ia bisa menulis.
Ilustrasi Anak Mencoret-coret Dinding (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Mencoret-coret Dinding (Foto: Shutterstock)
Bisa juga, tempel kertas yang cukup lebar di dinding dan biarkan anak mewarnai di sana dengan crayonnya. Membiarkan anak 'menulis' pada permukaan vertikal atau miring akan membantu memposisikan pergelangan tangan dengan benar, dan membuat anak menggunakan otot-otot jarinya lebih kuat daripada lengan bawahnya.
ADVERTISEMENT
Semua ini akan membantu anak menjadi lebih siap untuk akhirnya benar-benar belajar menulis.
3. Lihat Kesiapan Anak
Apa sih, anda-tanda bahwa anak Anda siap untuk menulis? Sederhana dan Anda dapat memperhatikannya sendiri, Moms. Pertama, anak siap bila ia sudah bisa memegang pensil dengan benar.
Kedua, anak dapat menggambar setidaknya sembilan bentuk pra-penulisan yang digunakan untuk membentuk huruf besar. Apa saja bentuk pra-penulisan ini: |, -, +, \, /, X, lingkaran, segitiga dan persegi.
Ketiga, anak bisa mengidentifikasi huruf. Dan keempat, anak menunjukkan minat atau motivasi untuk menulis.
Anak-anak di Rumah Belajar Arnila. (Foto:  Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak di Rumah Belajar Arnila. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
4. Beri Dukungan
Jika anak Anda sudah masuk usia prasekolah, cobalah gambar beberapa kotak di kertas dan minta anak berlatih menulis di dalamnya. Ini akan membuat anak secara bertahap memahami ukuran huruf yang seharusnya ditulisnya. Maklum, di awal belajar, anak suka menulis huruf yang terlalu besar atau tak beraturan ukurannya.
ADVERTISEMENT
Jika anak menulis huruf terlalu tinggi di atas garis misalnya, gunakan spidol dengan warna favoritnya agar anak dapat lebih menyadari garis-garis tersebut sebagai panduannya.
Jangan lupa, selalu hargai usahanya. Bersabarlah karena mengajari anak menulis bisa jadi tidak selancar yang Anda bayangkan. Beri anak empati bila berbuat kesalahan dan teruslah semangati.
Anak Mewarnai dengan Tangan Kiri (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Mewarnai dengan Tangan Kiri (Foto: Pixabay)
5. Tangan Kanan atau Kiri?
Bagaimana bila anak menulis dengan tangan kirinya? Tetaplah mendukung anak dan jangan paksa anak yang kidal untuk menulis dengan tangan kanannya, Moms. Segala bentuk pemaksaan hanya akan membuat anak bingung, Moms. Bahkan bila dipaksa, dapat menghambat perkembangannya di kemudian hari.
Jika Neneknya mengeluh tentang seharusnya si kecil menggunakan tangan yang 'manis' untuk menulis, ingatkan ada banyak sekali orang di dunia yang kidal namun tetap berprestasi bahkan sangat sukses. Di antaranya, Barack Obama, Pangeran William, astronot Neil Armstrong dan mantan perdana menteri Inggris Winston Churchill.
ADVERTISEMENT
Jadi biarkan anak menulis dengan tangan kiri. Psikolog dari Petak Pintar,Annelia Sari Sanni, mengatakan pada kumparanMOM, "Latih anak untuk menggunakan tangan kanan dalam konteks sosial saja. Misalnya ketika bersalaman, menerima atau memberi benda kepada orang lain."
Ilustrasi seoarang anak saat belajar menulis. (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seoarang anak saat belajar menulis. (Foto: pixabay.com)
6. Tidak Ada Kata Terlambat
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kemampuan menulis anak, bahkan jika ia sudah duduk di sekolah dasar. Pada usia ini, anak-anak seharusnya sudah dapat membentuk huruf besar dan huruf kecil dengan benar, dan menulis mantap dengan tiga jari sebagaimana orang dewasa ketika memegang pena.
Perhatikan anak Anda, Moms. Tulisan tangan yang tidak rapi atau susah terbaca, bisa jadi disebabkan oleh masalah jarak yang buruk, postur tubuh yang lemah atau koordinasi tangan-mata yang buruk.
ADVERTISEMENT
Untuk memperbaikinya, libatkan anak dalam berbagai kegiatan di mana anak perlu dapat melatih otot-otot jari maupun pergelangan tangannya. Misalnya dengan mengajaknya membuat prakarya hingga memasak bersama.
Anda juga dapat membeli pensil dengan sisi berbentuk segitiga atau pegangan karet yang memungkinkan anak-anak memegang alat tulis mereka lebih baik. Jika masalah berlanjut, coba bawa anak menemui terapi okupasi. Selamat mencoba, ya!